35. cobaan apa lagi ini

6K 386 7
                                    

Hayyyy guys ada yg kangen sama cerita ini gaxx???

Jangan lupa bantu share, vote, komen, and follow akun author yah 👍❤️⭐










Terlihat mobil mewah kini terparkir di pinggir jalan. Pemilik mobil tersebut tak lain adalah Riki. Cowok itu nampak sedang memperhatikan serius sebuah rumah mewah yang di bangun di kawasan elit kota. Ya, seperti yang kita tau, kegiatan seperti itu tentu tak lupa ia lakukan bersama adik sultannya, Albi.

Rumah mewah dua tingkat meskipun tak semewah rumah kediaman Gripta itu berhasil membuat ketakutan Albi semakin menjadi mengenai Alifa yang benar-benar akan bisa direbut oleh si musuh barunya yaitu Rama.

"Wah, ini sepertinya kita harus sewa tuyul dulu, Albi!" sentak Riki sambil memukul setir mobilnya.

Albi menoleh dan menatap polos Riki. Otak Albi kini masih berusaha untuk mengerti apa makna ucapnya dari abangnya tersebut.

"Berani sekali dia mau bikin adik sultan abang jadi sad boy lagi. Cih, gak akan aku biarkan." Riki mendumel kesal. Albi masih terdiam dan memperhatikan lekat rumah Rama.

"Gimana Bang? Dia sekolah dikawal ajudan aku jadi gak bisa hajar dia," ucap Albi.

"Dia ganteng, dan kaya. Ini saingan berat Albi," jawab Riki. Albi mengangguk.

"Oke tenang, tidak ada yang tidak bisa selagi masih ada abang," ucap Riki.

"Bentar, abang semedi dulu untuk cari ide." Riki mulai memejamkan matanya sedangkan Albi dengan polosnya menurut dan menunggu saja sambil terus memperhatikan kediaman Rama.

"Aduh gimana ya, abang gak bisa mikir Albi. Yang timbul di pikiran abang saat ini hanya sewa tuyul." Albi kembali menoleh pada Riki.

"Ya sudah kita sewa tuyul aja," jawab Albi polos.

"Iya, kamu bilang aja dulu sama daddy Agam," jawab Riki.

"Emang tuyul buat apaan, Bang?" tanya Albi mengeluarkan rasa ingin tahunya.

"Sebuah peliharaan lucu yang bisa bikin keluarga Rama miskin," jawab Riki. Albi mengangguk mengerti.

"Ya sudah, ayo pulang. Ayah pasti sudah di rumah," ajak Albi.

Tidak sabar kini Albi untuk sampai di rumahnya untuk membicarakan perihal sewa tuyul seperti yang dikatakan oleh Riki. Albi tidak akan pernah membiarkan Rama bisa mendekati Alifa lagi. Alifa hanya boleh dekat dengannya saja! Ya ingatlah itu.

* * *

Di perjalanan pulang entah kenapa kini perasaan Agam tidak enak. Seperti ada hal buruk yang telah menunggunya di rumah. Namun, pikiran itu segera Agam tepis cepat-cepat. Pria itu mulai kembali fokus mengendarai mobil mewahnya agar segera sampai.

Lima belas menit perjalanan kini Agam sudah memasuki kompleks rumahnya. Agam langsung memarkirkan mobilnya dan segera memasuki rumahnya. Di halaman depan rumah sudah ada Dinda yang menyambut kedatangannya.

"Albi, ada di rumah?" tanya Agam.

"Tidak ada, dia lagi pergi bersama Riki," jawab Dinda sambil mengambil alih jas dan tas Agam.

Agam terpaku sejenak. Kini dirinya benar-benar yakin bahwa perasaan tak enak di hatinya itu pasti berasal dari putranya yang akan berulah karena sudah terpengaruh ajaran dari Riki. Agam sangat yakin pasti nanti akan ada insiden uji kekebalan jantung lagi dari putranya tersebut.

"Mas, kenapa?" tanya Dinda.

"Lagi mempersiapkan diri agar nanti tidak terkena stroke mendadak," jawab Agam. Dinda langsung tertawa. Suaminya itu benar-benar tidak waras kadang, pikir Dinda.

Duda menyebalkan(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang