30. malam pertama macam apa ini??

12K 506 9
                                    


Hay Hay ada yg nungguin gx cerita ini
Semoga suka yah

Seperti biasa yah author selalu ingetin untuk
Vote,komen, share, and follow akun author yah❤️👇⭐

Jika ada kata kata yg salah mohon komen oke👌

Selamat membaca 📖👍
































Hari yang ditunggu-tunggu kini telah tiba. Hari ini adalah tepat pernikahan sederhana Dinda dan Agam dilaksanakan. Kedua manusia itu kini telah sah menjadi suami istri. Tidak akan ada perdramaan lagi bila mau memanaskan sang mantan istri setelah ini.

Panggilan bunda tanpa ikatan dari Albi dulu kini tidak lagi menjadi sebuah panggilan paksaan sepihak melainkan menjadi sebuah panggilan keharusan. Perempuan yang bermula dari ingin dibeli itu kini telah berhasil menjadi bunda untuknya.

Sudah lumayan banyak tamu yang datang karena bukan hanya tetangga komplek rumahnya yang Agam undang, tetapi juga dari komplek sebelah. Kediaman Gripta kini sungguh ramai orang-orang yang menghadiri untuk memberikan doa pada sepasang pengantin tersebut.

Semua orang tentunya memiliki perasaan yang berbeda. Ada yang merasa bahagia dan ada yang kecewa menyaksikan pernikahan Agam. Tidak hanya satu dua ibu-ibu kompleks sebelah yang sebenarnya ingin menjadi ibu untuk Albi. Bahkan mereka sudah sejak lama menawarkan diri, tetapi selalu berakhir di tolak oleh Agam dan juga Albi.

Ya, hampir seluruh ibu-ibu penghuni kompleks sebelah memang tertarik pada duda anak satu yang memiliki kekayaaan seplanet bumi tersebut. Agam bukan hanya tampan di mata mereka, tetapi juga berkharisma. Tak jarang juga dinding pembatas rumah Agam banyak yang jebol karena menjadi tempat mengintip bagi ibu-ibu tersebut.

"Beruntung sekali gadis itu mendapatkan suami seperti mas Agam."

"Ya, aku pun berpikir begitu."

"Lihatlah, siapa yang tidak tertarik pada duda tampan itu. Bahkan menjadi pembantu di rumahnya aku rela. Tidak digajih asal diperlihatkan ABS-nya saja aku mau."

"Dia tampan sekali."

"Setiap aku melihat dia aku rasanya menyesal telah menikah dengan suamiku."

"Ya akupun sama. Lihatlah dia, urat-urat tangannya saja terlihat sangat menggairahkan."

"Sungguh rahimku langsung meronta-ronta ingin merasakan siraman hangatnya."

"Entah dengan apa perempuan itu memijat mas duda kita."

Para ibu-ibu mulai bergosip ria sambil menikmati makanan yang terhidang. Acara demi acara memang telah usai, sudah banyak juga yang sudah mulai beranjak pulang.

"Aku tidak nyangka jimatku bekerja secepat ini," ucap Dinda. Agam tertunduk sambil tersenyum geli.

"Ya, akupun sama. Ternyata tubuhku tidak sekuat yang aku bayangkan untuk bisa menahan terjangan jimatmu," jawab Agam.

"Bunda." Albi mendekat dan langsung duduk di pangkuan sang bunda. Bocah kecil itu hari ini terlihat sangat tampan dengan balutan jas hitamnya yang berkilau.

"Selamat ya," ucap Albi menyerahkan sebucket bunga pada Dinda.

"Semoga keluarga kita selalu bahagia." Dinda tersenyum manis mendengar ucapan Albi.

Para tamu hanya tinggal keluarga dua belah pihak saja. Keadaan rumah sudah kembali tenang, dan hari pun sudah sore. Kini terlihat Riki dan Reno berjalan mendekati Dinda dan Agam. Kedua cowok itu saling lempar senyum geli.

Duda menyebalkan(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang