Duda menyebalkan(END)

36. ending

_

Hidup menjadi makhluk Tuhan di bumi tentu akan mengalami cerita dan kisah berbeda-beda. Entah kadang bahagia, sedih, terluka dan kecewa itu sudah konsepnya yang akan menghiasi perjalanan hidup setiap manusia. Tak jarang juga kita sebagai manusia harus menerimanya suatu masalah di hidup.

Sama seperti kisah hidup seorang pria yang bernama Agam. Di mana dirinya bisa hidup dengan bergelimang harta, tetapi tidak bisa merasakan kebahagiaan lengkap tanpa sosok istri di sampingnya. Segala pahitnya hidup sudah pernah ia lewati. Cobaan demi cobaan tak henti-hentinya menerpa hidupnya, tetapi ia tidak menyerah. Melihat putra kecilnya Albi, Agam tidak punya alasan untuk menyerah dalam kerasnya hidup. Hingga Tuhan berikan ia kesuksesan yang luar biasa.

Kebahagiaan akhir yang Agam cari dari ujung perjuangan hidupnya kini juga telah terpenuhi. Mendapatkan pendamping yang bisa mencintainya dengan sepenuh hati tanpa harus memandang latar belakang dan juga status yang ia punya. Agam sungguh beruntung tentunya bisa mendapatkan istri sebaik Dinda.

* * *

Hari demi hari terus berjalan. Dari hari berganti bulan dan berganti tahun kini tak terasa sudah sebelas tahun berlalu. Keluarga Gripta kini sudah bertambah dua orang lagi. Yaitu, Alana Herly Gripta. Adik pertama Albi dan juga ada Rizky Denandra Gripta. Adik kedua Albi yang sudah berumur lima tahun.

Kehadiran sosok gadis cantik Alana dan juga si jahil Rizky tentu membawa banyak perubahan untuk keluarga Agam. Hanya satu yang tidak berubah, yaitu mode sabar Agam dan Dinda yang harus tetap ditingkatkan karena harus seringnya menyaksikan pertikaian anak-anak mereka.

Kini sosok Albi kecil yang penuh dengan sikap polos jenius yang hobi membuat orang jantungan sudah digantikan oleh sosok Rizky. Bocah kecil yang memiliki hobi sama seperti Albi dulu. Yaitu pamer. Tetapi jika dulu Albi suka membuat onar dengan cara bertengkar berbeda dengan Rizky yang memiliki sifat lain, yaitu usil.

Untuk Riki, kini pria itu kini telah dewasa. Dia juga sudah menikah dan sudah dikaruniai dua putra kembar. Seperti mengingat masa mudanya dulu, tentu memiliki anak laki-laki adalah sebuah anugerah terindah baginya untuk bisa menurunkan bakat barbarnya yang kini benar-benar telah berkembang pada Albi.

Ya, seperti cita-citanya dulu yang ingin menjadikan Albi seorang bad boy kini telah terwujud. Albi kini telah memiliki geng motor yang beranggotakan tujuh orang yakni tak lain teman-teman masa kecilnya. Terdiri dari Farel, Rama, Aska, Akbar, Lio, Fatur dan, Alwin.

Geng yang dipimpin oleh Albi tersebut tentu sangat terkenal di kota. Bukan karena beranggotakan cogan semua. Namun, karena setiap malam hampir berurusan dengan polisi karena sudah membuat ulah sana sini.

Jangan lupakan kisah percintaan Albi yang terjadi sejak dini kepada Alifa. Kini percintaan mereka masih tetap berlanjut. Dari zaman Albi TK hingga kini sudah SMA perasaan cintanya pada Alifa tidak pernah pudar.

Alifa kecil yang Albi ingat sangat lucu dan menggemaskan itu kini sudah tumbuh jadi gadis yang cantik. Namun, sayangnya gadis dengan sejuta keceriaan dan keluguan itu kini menjadi pendiam setelah kematian sang ayah yang terjadi lima tahun silam.

* * *

"Abang pulang!" Suara Albi yang sudah memasuki rumah itu membuat Rizky langsung berlari dan merentangkan tangannya. Albi yang paham langsung balas merentangkan tangannya dan menggendong sang adik.

"Tumben gak lempar balon isi air?" tanya Albi. Rizky hanya menyengir.

"Stok balon abis, Bang jadi hari ini, Iky pakai arang," jawab Rizky dan mulai mengusap wajah Albi dengan tangannya yang sudah ia olesi atang. Tangan mungil Rizky berhasil membuat seluruh wajah Albi hitam. Albi sontak melepaskan tangannya hingga Rizky terjatuh. Namun, untungnya bocah itu sudah bisa membaca keadaan jadi ia tidak terjungkal.