19. bahasa alien

5.4K 428 12
                                    

Hay Hay guys kembali lagi nih. Ada yg nungguin gx??
Kuy baca👍👍👇👇






























..




























Nungguin yah😂😂 janda ehh canda maksudnya hehe😂😂 yuk baca👇👇





















Selama satu bulan sudah cukup waktu untuk Agam bisa menyadari perasaannya pada Dinda. Dari gadis itu Agam bisa mengerti arti cinta yang sesungguhnya. Di mana apabila kita sederhanakan artinya adalah. Ketika kita berada di dekatnya di situlah jantung kita akan berdetak lebih kencang, dengan berada di sisinya kamu akan merasa bahagia.

Sejauh ini Agam merasakannya. Ya merasakan cintanya pada Dinda. Nasehat ibunya benar-benar telah terbukti. Perasaan cinta yang tak terduga kini mulai tumbuh karena seringnya terjadi kebersamaan penuh makna bersama Dinda. Kebersamaan itulah yang telah menghadirkan perasaan cinta di hati Agam.

Gadis sederhana, tetapi berbalutkan ketulusan hati yang luar biasa. Kasih sayangnya yang besar dan perhatian hangatnya yang tidak berubah setiap hari itu membuat Agam semakin hari semakin terjatuh dalam pusaran rasa cintanya untuk Dinda.

"Albi bunda gak suka, Albi kayak gitu." Agam menatap hangat Dinda yang sedang memarahi putranya lantaran Albi siang tadi bertengkar dengan anak gang sebelah sampai-sampai ibu dari anak itu datang ke rumah Agam marah-marah.

Seperti yang kita tau reaksi Agam biasa saja. Bahkan ketika pria itu tau apa alasan anaknya memukul anak gang sebelah itu agam malah bertepuk tangan bangga.

Ya, Albi menjawab 'Albi benci karena dia suka nakal, jadi supaya dia gak berani nakal lagi, Albi pukul aja,'

Sementara jawaban Agam. 'Bagus, Nak lanjutkan bakatmu!'

Ayah laknat memang.

"Tadi mamanya anak yang, Albi pukul datang ke sini. Dia marah sama bunda. Katanya bunda gak bisa didik, Albi." Albi hanya menunduk tak berani menatap Dinda. Agam yang masih menyaksikan hanya bisa tersenyum melihat betapa patuh dan hormatnya anaknya pada Dinda. Berbeda ketika bersama Agam. Albi bahkan sudah seperti menjelma bak Dora yang banyak tanya ketika bersamanya.

"Emangnya bunda gak bisa didik, Albi ya?" Albi menggeleng kuat mendengar pertanyaan Dinda.

"Terus kenapa, Albi gak dengerin bunda. Bunda bilang, 'kan jangan berantem?"

"Maaf, Bunda," lirih Albi mendongakkan kepalanya.

"Bunda udah pernah bilang kalau salah harus ...?"

"Minta maaf," jawab Albi. Dinda mengangguk membenarkan.

"Ya sudah sekarang ayo ikut bunda ke rumah anak itu dan Albi minta maaf sama dia. Mau?!" Albi mengangguk.

"Bagus, anak bunda gak boleh nakal. Nanti yang orang salahin adalah Ayah dan bunda. Albi juga gak mau, 'kan mereka bilang ayah dan bunda gak bisa didik Albi?"

Albi menoleh sejenak pada Agam yang sedari tadi diam tak memberikannya pembelaan apapun. Albi kembali menoleh pada Dinda kemudian bocah kecil itu mengangguk patuh.

"Iya Bunda. Albi minta maaf." Dinda tersenyum manis kemudian mengelus lembut puncak kepala Albi.

* * *

Angin malam berhembus kencang. Nampaknya akan turun hujan malam ini. Dinda yang baru saja menemani Albi tidur kini sudah berjalan keluar dan menuju teras belakang. Menikmati angin malam adalah hal yang bisa membuat tenang. Mungkin Dinda butuh ketenangan agar bisa berasumsi dengan pemikiran otaknya.

Duda menyebalkan(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang