Kretek!
Bukan, itu bukan suara hati yang patah. Suara tersebut berasal dari seorang gadis yang tengah meregangkan otot-otot tubuhnya setelah selesai berlatih untuk show teater terakhirnya sebelum ramadhan nanti.
"Astaghfirullah, apa gue udah setua itu? Encok ini gueee!" monolognya.
Jinan, pasalnya gadis itu sudah menjalani 4 show teater seminggu berturut-turut dan hari Minggu nanti adalah show yang kelima. Ditambah lagi dengan revisian skripsi yang selalu menghantuinya setiap pulang berlatih. Ah rasanya gadis itu ingin tenggelam saja di samudera yang misterius. Ngga!
"Boss Ji!" panggilan seorang gadis yang memiliki bibir pinguin itu membuat berhasil mengambil atensi Jinan.
"Apa?" tanya Jinan.
"Jajan sempol yok!"
"Jan ngadi-ngadi lu ip, jam 1 pagi nih!"
"Haha canda sempoool." Eve ngeloyor pergi sambil ngakak.
"Cwe kgk jls!" sewot Jinan.
"Cewek mana yang ngga jelas?" tanya suara lain.
"Semua cewek kgk jls, termasuk lu!" jawab Jinan tanpa melihat dulu si penanya.
"COBA BILANG SEKALI LAGI!" gadis di belakang Jinan itu menjewer telinga Jinan.
"Aaaaaa sakiit!" erang Jinan.
"Sukurin!"
"Pergi sono!"
"BERANI?!!!"
Jinan pasrah, ia terlalu lelah untuk baku hantam dengan Cindy saat ini.
"Iya Cindy, mohon maap." kata Jinan.
Cindy akhirnya duduk di samping sang degem, menyandarkan kepalanya pada bahu kiri Jinan.
"Nan, kangen." kata Cindy.
"Hmm iya." balas Jinan.
"Pacaran teroooosss!" suara cempreng itu mengalihkan perhatian keduanya.
Si badgirl. Bocil itu kembali, kemudian mendekati Jinan dan Cindy. Ia duduk di samping Cindy, namun tak lama gadis itu rebahan di paha Cindy.
"Yeuuuu ngapain lo?!" Jinan mulai.
"Suka hati laaah!" jawab Eve.
"Diem ngga berdua?!" ancam Cindy.
"Dung trak dung dung traaakkk!" seru Jinan.
"YAUDAH IYAAAK!" sambung Eve.
Setelah itu keduanya ngakak guling-guling. Makin pening kepala Cindy melihat kelakuan dua orang di depannya kini. Eve dan Jinan benar-benar dua spesies aneh bagi Cindy. Tapi jujur, mereka berdua lah moodbooster Cindy.
Dua orang ini bisa gelud lalu tertawa bersama hanya dalam waktu kurang dari lima menit. Eve yang sering nangis jika dijahili Jinan, tapi si badgirl itu seolah memang tak ingin jauh dari Jinan. Alias nempeeeeel terus jika sedang kegiatan bersama.
Entah pelet apa yang Jinan gunakan, tapi seolah semua dedek gemas jeketi bisa nyaman dengan Jinan. Ya tapi Cindy akui, Jinan memang humble dan kakak-able banget sebenarnya. Tapi catat, itu hanya pada degem alias seseorang yang lebih muda darinya. Jika dengan Cindy? Ya boro-boro. Ngga bikin Cindy kesel aja dia udah bersyukur.
"Galak banget Makboss sekarang." kata Eve sambil kembali rebahan.
"Tau tuh, kek macan." tambah Jinan.
"Ya kalian ribut nggak jelas mulu tiap ketemu!" balas Cindy.
"Love language itu namanya, yakan Ip?" tanya Jinan.