Bacot Tapi Sayang

2K 136 194
                                    

"Gue benci sama lo! Gue mau lo pergi dari hidup gue!"

"Cindyyyyy!!" seru Jinan sambil mengatur nafasnya.

"Kenapa, Nan?!" Cindy di sampingnya ikut bangun karena kaget.

Jinan terbangun dengan keringat bercucuran di dahinya dan nafas yang terengah-engah. Mimpi itu datang lagi, mimpi yang beberapa hari terakhir ini menghantui Jinan setiap malamnya.

"Kamu kenapa? Minum dulu ya." Cindy memberikan segelas air putih pada Jinan.

Jam menunjukkan pukul 3 dini hari. Kini Jinan tengah menginap di rumah sang kekasih karena terlalu malam jika Jinan pulang ke rumahnya setelah mengantar Cindy pulang sehabis kegiatan teater.

Jinan kembali mengatur nafasnya setelah minum. Ia masih sedikit panik dan kaget pastinya.

"Kenapa hmm?" Cindy mengelap peluh Jinan.

"HEH ASTAGHFIRULLAH!" seru Jinan sambil menutup mata dengan kedua tangannya.

"APAAAA?!" Cindy latah, ikut kaget.

"Engg.. itu kancing piyama kamu kebuka satu. Tutup dulu." Jinan masih menutup matanya.

Cindy memutar bola matanya malas melihat kelakuan Jinan. Ngagetin aja, lebay banget emang si kadal.

"Lagian kan lo sendiri yang buka semalem ye ajg! Pake segala kaget!"

Cindy kembali mengancingkan piyamanya. Padahal juga mah ngga keliatan apa-apa. Emang otak si kadal aja yang ada apa-apanya.

"Udah." kata Cindy. Jinan membuka matanya dan menatap Cindy.

"Kok kamu bangun?" Jinan mulai pikun.

"Ya kamu teriak, aku kaget."

"Iya? Maaf ya ganggu kamu. Udah lanjut bobok lagi aja."

"Kamu kenapa?"

"Gapapa. Aku cuma mimpi buruk."

"Mimpi apa?"

"Mimpi jadi sempol terus digoreng sama si Eve."

"Hahahaha kenapa siiiiih? Capek banget aku!"

Cindy ketawa lumayan kenceng. Untung kamar abangnya kosong karena sang pemilik tengah dinas di luar kota. Coba ada orangnya, udah kena getok si Cindy.

"Heh udah malem! Cepet sini tidur lagi!"

Jinan kembali merebahkan dirinya di kasur kemudian menarik Cindy ke dalam pelukannya.

"Tidur yang nyenyak, Tante." kata Jinan.

"Iya, Om." jawab Cindy.

"Geli gblk!" Jinan menoyor kepala Cindy.

"Ya lo manggil gue Tante!"

"Yaudah ulang. Tidur yang nyenyak, Sayang."

"Kamu juga, Sayang."

Keduanya terkekeh menyadari betapa menggelikannya percakapan itu.

"Jangan tinggalin aku ya."

***

"Nan, bangun!" seru seorang gadis manis sambil menepuk-nepuk pipi gadis lainnya yang masih terlihat sangat nyenyak tertidur.

"Emhhh.." gadis itu hanya mengubah posisi tidurnya tanpa berniat bangun.

"Jinaaaaan!" Cindy berteriak tepat di telinga si kadal.

Jinan masih belum terganggu. Ia masih nyenyak sambil memeluk gulingnya. Maklum, dia capek. Semalem sebelum bangun karena mimpi buruk, dia abis nganu sampe jam 2 sama Cindy. MABAR MOBEL LEJEN!

Lacerta agilisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang