Jinan menghela nafasnya berkali-kali. Entah mengapa ia merasa sangat lelah, padahal ia hanya mengikuti latihan seperti biasa. Atau mungkin bukan fisiknya yang lelah? Tetapi hatinya? Ah sudahlah.
Hari ini latihan selesai pada pukul 1 dini hari. Dan hari ini merupakan hari yang spesial. Dimana 22 tahun yang lalu seorang bayi gemas yang kemudian diberi nama Jinan Safa Safira lahir. Aseeek!
Dedek bayi itu kini telah tumbuh menjadi seorang gadis yang kuat, dewasa, pintar, namun sayang akhlaknya sedikit kurang. NGGA! BCNDA! Jinan kamu sempurna.
"HAPPY BIRTHDAY KAK JINAAAAN!" teriak si adik jauh Momo Twice.
"Happy birthday Kak Jinaaan!" ucap si KAMI alias Kathrina, Ashel, Marsha, dan Indah. Wededeww!
"HBD MY BESTIEEEEE!" Eli berlari dan memeluk Jinan.
"Selamat ulangtahun Kak Jinan!" kata rombongan jamet. Gatau mereka pasti kalo ngomong barengan. Alias biar cepet aja inimah.
"Minggiiiirrrrr!" teriak seorang bocil membuat mereka yang tengah berkerumun di dekat Jinan menjadi menyingkir.
"SELAMAT ULANGTAHUN PAKBOSS AKUUU. JANGAN CARI NAKBOSS LAIN. HUWAA!"
Jinan segera menghampiri sosok yang kini tengah mengucek matanya yang nampak merah akibat menangis itu, kemudian memeluknya.
"Seeett cengeng bat lu! Udeh jangan nangis! Kek dugong gitu, jelek!" ucap Jinan menenangkan si badgirl.
"Kak Jinan sekarang mainnya sama bocil yang lain. Kak Cindy juga sama Ashel sama Kak Gaby terus. Aku sendirian." Eve curhat sambil mengelap cairan yang keluar dari hidungnya dengan kaos Jinan.
"Ya engga lah ip! Kita main juga sama kamu. Lagian sebelum ada bocil-bocil lain kan kamu duluan yang jadi bocil kita berdua. Mana mungkin kita gantiin kamu sama yang lain. Kecuali kalo lo bikin ulah, pengen gue titip ke panti jompo. Udah jangan nangis."
Eve ngangguk-ngangguk kemudian melepaskan pelukannya dari Jinan.
"Selamat ulangtahun. Nih kado, tapi ngga mahal. Aku ngga ada duit." kata Eve lagi.
"Haha iyee, makasih ya bocil!" Jinan mengacak gemas rambut Eve.
Biar bagaimanapun, Jinan sayang dengan bocil yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Ya meskipun Jinan lebih sering jahil, tapi beneran deh Jinan tuh sayang sama Eve.
Member lain hanya menatap haru interaksi bapak dan anak ini. Ada juga yang tertawa ngakak. Lagian aneh aja liat Ip sama Jinan akur. Aneh banget sumpah.
"Happy birthday to our princess! Wish you all the best!" kata Uma disambut sorakan yang lain.
"MAKASIH UMAAA, MAKASIH KALIAN SEMUA! YEAY HAPPY JINAN DAY!" sorak Jinan dengan semua tenaganya yang masih tersisa.
Setelah acara ucapan selamat ulangtahun untuk Jinan, para member kembali merapikan barangnya dan bersih-bersih agar dapat segera pulang.
Lagi, Jinan menghela nafasnya ketika ia tak bisa sama sekali menemukan eksistensi seseorang yang paling ia harapkan untuk menemaninya melewati pergantian usia. Sepertinya gadis itu sudah pulang lebih dahulu.
Jinan lalu masuk ke dalam toilet untuk mengganti kaosnya. Ia sadar kaosnya basah, dan ia yakin ini karena si bayi pinguin itu. Emang bener-bener!
Tak sampai sepuluh menit Jinan selesai mengganti kaosnya. Ia segera mengambil tasnya untuk pulang. Namun seseorang menahannya sebelum ia berjalan keluar.
Jinan menatap seseorang itu dan yang ditatap hanya tersenyum.
"Selamat ulangtahun. Semoga tahun ini jadi tahun yang baik buat kamu. Love you." ucapnya, dan diakhiri dengan mencium pipi Jinan.