Cindy Hapsari. Gadis itu terlihat murung sambil menopang dagu di meja belajarnya. Entah kenapa beberapa hari ini mood nya kacau. Em, sebenarnya ia tau apa alasannya tapi ia menyangkal. Gengsi.
Tapi namanya perasaan, semakin diabaikan malah semakin menjadi. Cindy menghentakkan kakinya sebal, lalu berjalan ke arah kasurnya.
"Jinaaaaan lo dimana?! Kangen😣"
Cindy berteriak, tapi suaranya takkan terdengar karena teredam oleh bantal. Bagaimana tidak kesal, si kadal gurun itu menghilang beberapa hari. Padahal dua hari lagi dirinya ulang tahun.
Gadis manis itu semakin mengkhawatirkan sang mantan kala sosial medianya pun sepi. Cindy sudah berkali-kali mengirim pesan padanya, tapi sama sekali tak ada balasan.
"Awas aja kalo ngga ngucapin pas jam 12. Gue minta cerai!" gerutu Cindy.
***
Hari ini, show dalam rangka JKT48 Theater Anniversary akan berlangsung. Kesempatan untuk Cindy bertemu dengan sang mantan terindah yang sudah menghilang beberapa hari itu.
"Jinan!" seru Cindy ketika melihat punggung seorang gadis yang amat ia kenali.
Gadis itu berbalik, Cindy langsung ngakak melihat Jinan.
"Haha, lu cosplay jadi si buta apa dakjal?" Cindy ngakak-ngakak sambil mendekat pada Jinan.
"Ngadi-ngadi lu bege!" Jinan menoyor dahi Cindy.
"Sakit ih!"
"Resek si!"
"Mata lu kenapa? Itu pasti azab karena lu suka lirik-lirik yang bening, Nan."
"Berisik banget bolot! Enyah kau!" Jinan mendorong pelan gadis itu agar menjauh darinya.
"Gamauuu. Lo kemana aja?" Cindy malah memeluk erat lengan Jinan.
"Ngga kemana-mana. Masih di hati sama pikiran lo."
"Idih najis!"
"Dahlah bolot, lo mending siap-siap sana. Gelendotan mulu kek anak monyet."
"Kurang ajar! Gue anak monyet, lu emaknya alias kingkong."
"Apa kata lo aja."
"Jangan lupa nanti malem." Cindy cengengesan.
"Ada apaan?" tanya Jinan.
"Males ah! Kesel banget!"
Cindy melepaskan pelukannya pada lengan Jinan. Ia pergi menjauh sambil ngedumel. Jinan malah tersenyum melihat kelakuan Cindy. Dah tua padahal.
"Apa gue bisa? Bahagiain lo kalo kita mulai semuanya dari awal lagi? Gue takut."
Show berlangsung, meskipun kondisinya tidak 100% tapi Jinan tetap berusaha memberikan yang terbaik. Dari awal hingga berakhirnya pertunjukan, Jinan masih bersemangat.
Setelah beres-beres dan semuanya telah rapi, Jinan langsung minggat dari teater. Takut dicegat Cindy. Sungguh ia lelah hari ini.
Cindy? Benar saja, gadis manis bucin si kadal itu tengah mengedarkan pandangannya mencari dimana kiranya si kadal.
"Cindyyyy happy birthday!" suara seruan beberapa orang mengalihkan perhatian Cindy.