Hello guis..
Sebelum baca, jangan lupa tinggalin bintang dan komen ya😍
Selamat membaca🐥💙😈😈😈
Suara riuh di dalam kelas sore ini sudah seperti keramaian pasar pagi. Bahkan hanya untuk sekedar membagi nama kelompok saja suara grasak-grusuk dan benda berjatuhan mulai saling terdengar. Guru yang mengajar juga masih ada di dalam kelas. Entah memang sudah kebal atau malas menghadapi anak kelas ini, jadi beliau lebih memilih untuk diam.
Kelas Elena memang terkenal di telinga guru. Beberapa murid yang sering langganan mewakili olimpiade sekolah berasal dari kelas ini. Itu menjadi kelebihan tersendiri di mata guru. Tapi jangan lupakan, jika beberapa murid dari kelas Elena juga sudah menjadi langganan ruang keramat yang di huni oleh guru BK.
Keseimbangan alam ini harus tetap di jaga. Ada yang baik, ada pula yang buruk.
Saat ini jam pelajaran Bahasa Indonesia sedang berlangsung. Bu Rosa, berniat ingin memberikan tugas kelompok untuk membuat kliping tentang sebuah studi kasus. Masing-masing studi kasus yang di berikan berbeda dengan kelompok lain, dan sudah bukan hal baru jika setiap pemilihan grup kelompok tugas, anak pintar andalan kelas akan selalu menjadi rebutan untuk dimasukan ke dalam kelompok mereka.
Alasannya satu, biar mereka bisa mendapat tameng yang kuat di nilai tugas dan tidak perlu untuk bersusah payah memikirkan hal sulit.
“KALIAN BISA DIAM TIDAK!” Bu Rossa melempar penghapus papan pada tembok kelas bagian belakang.
Di diamkan bukannya sadar diri, malah makin menjadi-jadi.
“KALO KALIAN TIDAK BISA KONDUSIF, KELOMPOK BIAR IBU YANG BAGI!” seketika aura yang tadinya ramai, sekarang menjadi sesepi kuburan.
“Rose, maju! Tulis pembagian nama yang ibu dikte!” mengangguk, akhirnya Rose berjalan menuju papan tulis.
“KELOMPOK SATU. Elena, Izal, Rona dan Rey.” Rose langsung sigap untuk menulis.
“KELOMPOK DUA. Betty, Santi, Janu, Nora.”
Setiap penghuni kelas mulai di sebutkan satu persatu. Menerima dengan pasrah adalah satu-satunya hal yang bisa mereka terima. Terima nasib saja tidak bisa dengan anak anak pintar di kelas ini.
Di kelas Elena ada 5 anak yang menduduki peringkat 5 besar setiap kelas; Peringkat satu di isi oleh Elena, dua di isi oleh Rose, tiga di isi oleh Betty, empat di isi oleh Izal, dan lima diisi oleh Siti.
Satu kelas di bagi menjadi 5 kelompok, dengan masing-masing berisi 4 anggota.
“Untuk deadline pengumpulan, ibu tunggu minggu depan. Terserah bagaimana cara kalian untuk menganalisis studi kasus ini, yang jelas, semua anggota harus kerja! Kalau cuma numpang nama saja, ibu akan diskualifikasi. Dan kalian akan mendapatkan nilai di bawah KKM!”
“Mengerti bu!”
“Baiklah, pelajaran sore ini, ibu akhiri, selamat sore.” Setelah menutup, Bu Rosa sudah berdiri di tengah papan. Menunggu barisan murid untuk menyalimi beliau sebagai tanda hormat.
“Langsung pulang! Jangan keluyuran!”
“Baju kamu masukan! Masa sekolah bajunya keluar keluar semua.”
“Minggu depan, saya tidak mau melihat rambut kamu gondrong lagi. Potong!”
Ya begitulah bu Rosa. Selalu saja disiplin dan rapi. Si miss perfect, dan beberapa kali sempat menjadi patner BK dalam pengawas razia masal.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Damon!
Teen FictionDamon itu pria menyebalkan, pengganggu, dan sedikit Gila. Elena benci Damon. pertemuannya dengan Elena pada saat ulangtahun Caroline juga tanpa unsur kesengajaan. Damon adalah kakak dari Rian Salvazze, cowok yang paling Elena sukai sejak awal masuk...