Mulai Goyah?

114 10 0
                                    

“Setelah saya periksa, Elena terkena Gastritis atau radang lambung. Penyebabnya bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti berasal dari infeksi bakteri, konsumsi alkohol secara berlebih penggunaan obat antriinflamasi dalam waktu lama. Jika di amati berdasarkan kasus yang di alami Elena dan juga hasil wawancara singkat terkait prasangka saya, memang pedas tidak secara langsung menyebabkan gastritis, tapi capsaicin dapat mempengaruhi gejala penyakit ini.” sambil terus mencatat beberapa resep obat di nota resep berukuran sedang, Dokter Erna terus menjelaskan kepada rekan kerja sesama dokter, sekaligus orang tua dari pasien.

“Pengonsumsian sambal secara berlebih lah yang membuat Elena merasakan muntah, perut perih, perut terasa penuh dan sesak, serta diare yang dipicu oleh capsaicin mempercepat proses pencernaan.

Untuk saat ini, Elena tidak perlu untuk menjalani rawat inap, saya akan berikan beberapa resep obat untuk dosis beberapa hari ke depan, Dokter Alana. Apabila belum ada perkembangan dan penurunan gejala, Elena dapat di bawa kembali ke Rumah Sakit untuk perawatan lebih lanjut,” jelas Dokter Erna. Perempuan paruh baya itu menyerahkan nota resep hasil catatannya pada Alana.

Memijit pelan pelipis kanan dan kiri. Alana mengangguk, lalu beranjak dari kursi. Langkah kakinya membawa Alana untuk kembali menghampiri anaknya yang masih tertidur pulas akibat suntikan yang diberikan oleh Dokter Erna tadi.

“Saya nitip Elena di sini sebentar boleh, Dok? Beberapa jam lagi jadwal jaga saya selesai. Saya akan membawa Elena pulang.” Dokter Erna mengangguk singkat, lalu mengulurkan tangan pada bagu Alana.

“Tidak apa-apa Dokter Alana, lagipula, masih ada sekitar 4 brangkar di sini. Semoga Elena cepat sembuh ya, yang tabah,” begitu katanya.

Alana mengangguk pasrah. Ingin sekali mengomeli Elena, tapi sebagai seorang ibu, ia merasa tidak tega untuk mengomeli anaknya yang sedang sakit.

Bagaimanapun kelalaian Elena saat ini cukup fatal. Kenapa bisa sampai tiba-tiba sakit radang lambung kalau bukan saking banyaknya sambal yang dia makan? Memang bener-bener....

😈😈😈

Setelah menunggui Elena bangun, sekaligus menunggu Alana selesai dengan jam jaga Rumah Sakit. Kini mereka sudah ada di rumah Elena, lagi.

Rasanya baru beberapa hari lalu Damon ke sini untuk menunggui Elena sakit, sekarang cewek itu sudah sakit lagi.

Selama perjalanan Alana tidak berhenti untuk terus melirik anaknya itu. Ia masih begitu gondok dengan Elena karena terlalu lalai untuk memikirkan kesehatannya sendiri.

Damon juga jadi akward berada diantara ibu dan anak di sebelahnya. Ingin sekali ia mengajak bercanda agar tidak terlalu tegang, tapi apa daya. Alana sedang kesal, dan Elena masih belum terlalu kuat untuk berbicara banyak.

Membaringkan tubuh Elena di atas kasur. Damon merapikan selimut untuk menutupi tubuh Elena. Ia meraih remot pendingin ruangan, mengatur suhu itu agar tidak terlalu dingin bagi Elena.

“Cepet sembuh El,” bisiknya tepat di sebelah telinga Elena, lalu mengecup pelipis cewek itu singkat.

Lain dengan Elena yang sudah menangis selepas kepergian Damon. Ia diliputi rasa bersalah pada Mamanya. Bagaimana bisa ia begitu lalai dengan kesehatannya hanya karena cowok?

Bisa di lihat dari sorot mata mamanya begitu sedih saat mengetahui Elana sakit lagi. Menjadi Ibu tunggal, disaat papanya sedang dinas di suatu daerah—yang tidak tahu dimana letak keberadaannya—membuat Alana harus bekerja keras menjadi sosok ibu dan ayah untuk anaknya. 

I Love You, Damon! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang