14 - KUATNYA KEMURKAAN

250 23 13
                                    

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak❤️
happy reading kiwkiwww😬❤️

***

Gevalen berkumpul di pinggir jalan tepat beberapa langkah dari rumah Viola. Mereka menyusun strategi untuk membalaskan sesuatu pada Vostar, lebih tepatnya apa yang dilakukan Banar. Tidak dipungkiri bahwa Gewanta merasakan panas ditubuhnya. Rasa tidak sabar untuk membalaskan perbuatan Banar sudah menyeruak dalam dirinya. Apalagi Alex yang membayangkan bagaimana Banar melayangkan tamparan untuk Jeni. Sudah pasti Alex tidak akan memberikan ampunan pada ketua Vostar tersebut.

Gewanta menggerakkan tangannya kesana-kemari, mengatur bagaimana agar mereka tidak menjadi sasaran Banar nantinya. Bermain cantik adalah tujuan Gewanta. Membuat Banar bertekuk lutut padanya adalah sebuah rencana terdalam milik Gewanta.

Terhitung berapa kali lo sentuh apa yang gue punya, Banar.

Semuanya mengangguk saat Gewanta menyelesaikan argumennya. Gewanta tidak membawa mobilnya. Laki-laki bergelang hitam itu membawa motor Varko dan memboceng sang empunya.

"Jalan." Gewanta menginstruksikan pada pasukan Gevalen agar mengikuti arahnya.

Senyum misterius itu muncul bersamaan dengan tatapan tajam seorang ketua.

***

"Di sini tempatnya?" bisik Gewanta pada Alex yang berdiri di sampingnya.

Alex mengangguk mantap. "Gue udah lacak sinyal dia,"

Gewanta melirik pasukannya satu-persatu. Gewanta memberikan arahan pada Varko dan Johan agar berpindah tempat dari sana. Varko dan Johan langsung mengangguk dan berpindah menuju samping rumah. Mereka ada di balik pohon tepatnya di depan sebuah rumah berwarna biru muda. Gewanta menajamkan telinganya, ada suara gitar di sana dan ia yakin bahwa Banar yang melakukan hal itu.

"Jaga diri kalian, jangan sampai ada yang luka. Kalau nanti gue bilang pergi, langsung pergi. Jangan ada yang nunggu apapun. Paham?"

Semua mengangguk mantap.

"Main cantik, jangan sampai apa yang dia lakuin jadi boomerang buat kalian sendiri. Lakukan sekarang sesuai dengan apa yang gue susun sebelumnya," Gewanta berdiri dari tempatnya. Alka, Bratama, Endang, dan Leo berpindah tempat menuhu arah berlawanan dari Varko dan Johan. Sementara Gewanta ditemani oleh Alex untuk menemui Banar secara langsung.

Gewanta berjalan dengan santai menuju pintu yang terbuka lebar itu. Beberapa anggota Vostar langsung mengepung Gewanta dan Alex dari belakang. Lumayan banyak dan membuat Gewanta berpikir keras bagaimana menghancurkan mereka satu-persatu.

"Wah, gue kedatangan tamu tak diundang ternyata,"

Ketua geng Vostar itu keluar dari rumah tua yang ramai dihuni oleh pasukannya.

"Mau masuk atau tetap di sini?" Banar memandang Gewanta santai.

"Nggak usah banyak basa-basi." Gewanta bergerak untuk maju mendekati Banar namun ditahan oleh Alex.

"Main cantik." kata Alex tanpa suara. Gewanta tersenyum tipis dan mundur beberapa langkah.

Gewanta dan Alex saling pandang lalu mengangguk. Keduanya melirik pasukan Vostar yang mengepung mereka. Ada sekitar dua puluh orang. Jika Gewanta menyerang Banar, otomatis ia akan kalah kuat. Karena posisi yang tidak aman saat ini. Maka dari itu, Gewanta memutuskan untuk lebih dulu menyelesaikan anggota milik Banar.

SHAMUDERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang