17 - TUMBANG

237 20 15
                                    

Happy reading💗

***

Viola hanya duduk di tepi ranjang tanpa berniat mengganti seragamnya. Ia juga daritadi menggenggam ponsel, menunggu kabar dari Gewanta. Viola cemas karena laki-laki itu hanya pergi tanpa memberitahu tujuan yang pasti. Apalagi mengingat kondisi rumahnya yang sedang kacau membuat Viola semakin memikirkan hal yang tidak-tidak.

Viola memeriksa ponselnya sekali lagi. Sudah hampir satu jam Gewanta belum memberinya kabar. Ponsel laki-laki itu bahkan tidak dapat dihubungi.

Namun tatapan Viola tertuju pada nama Alex. Viola mendapatkan ide untuk menghubungi Alex. Barangkali teman Gewanta tahu di mana keberadaannya sekarang. Dengan cepat Viola menekan tombol panggilan dan mendapat sambungan dari sana.

"Hallo, Viola,"

"Hallo Alex! Maaf kalo gue ganggu. Lo sibuk gak?"

"Enggak. Ada apa?"

"Lo lagi kumpul ya?"

"Kumpul sama Varko, Johan, dan Eval doang. Kenapa La?"

Viola menelan salivanya susah payah saat nama Gewanta tidak disebutkan. "Di sana gak ada Gewanta ya Lex?"

"Gak ada. Bukannya Gewa lagi sama lo?"

"Tadi dia emang sama gue. Cuma tiba-tiba langsung pergi dan gak bilang mau pergi ke mana. Lo tau gak biasanya dia ke mana?"

"Pulang ke rumah mungkin La,"

"Gue gak yakin dia pulang ke rumah. Karena tadi bener-bener panik habis dia nemuin sesuatu di kamar gue. Gue takut dia kenapa-napa,"

"Sesuatu?"

"Iya. Semacam kamera pengintai gitu,"

"Kamera?!"

Viola samar-samar mendengar Alex berbicara dengan Varko di sana. Bahkan Viola dapat mendengar bahwa Alex menyebutkan nama Banar pada percakapannya. Kecemasan Viola bertambah saat membayangkan bagaimana tidak sukanya Gewanta pada Banar. Viola takut bahwa hal ini ada kaitannya dengan Banar.

"Alex?"

"La, lo beneran gak tau dia ke mana?"  Suara Alex tampak panik di seberang sana.

"Sumpah Lex, gue cuma tau dia pergi. Dia juga bawa motor ngebut banget tadi,"

"Han, lacak sinyal Gewa sekarang!" ujar Alex yang sepertinya berbicara pada Johan. "Viola lo tenang ya. Gue bakalan secepatnya kasih kabar sama lo tentang keberadaan Gewa. Intinya lo jangan ke mana-mana sekarang,"

"Gewanta kenapa Lex? Lo tau dia dim--"

Sambungan itu terputus secara tiba-tiba. Suara Alex yang seperti terburu-buru membuat Viola semakin penasaran dengan apa yang mereka lakukan. Apalagi Alex menyuruh Johan untuk melacak sinyal Gewanta.

SHAMUDERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang