13 - TRAUMA

262 19 12
                                    

Vote dulu biar nyaman bacanya❤️
Happy reading❤️❤️

Fyi: mungkin di sini bakalan lebih banyak moment Jeni dan Alex ya❤️

***

FOTO GEWANTA RAJA SAMUDERA

FOTO GEWANTA RAJA SAMUDERA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***



"Gue mau belajar fisika sama lo,"

Viola mengalihkan pandangannya ke arah lain. Merasa terganggu dengan kedatangan Banar yang tiba-tiba. Apalagi wangi parfume laki-laki itu menyeruak sampai ke indra penciuman Viola. Sementara Banar hanya tersenyum tak jelas dan semakin berjalan maju mendekati Viola.

"Eh, tunggu-tunggu! Jangan maju ke sini!" kata Viola melarang.

"Kenapa?" Banar menyunggingkan senyumnya. "Gue mau ketemu sama orang tua lo juga,"

"Nggak! Udah lo pergi sana! Gue sibuk," Viola hampir saja akan menutup pintu tapi segera ditahan oleh Banar. Laki-laki itu berada tepat di hadapan Viola. Bahkan tangannya tergerak untuk menyentuh pinggang Viola.

"Apaan sih lo!" Viola mendorong Banar agar menjauh. "Jangan kurang ajar ya!"

"Lo nggak usah takut sama gue. Gue nggak bakalan macem-macem, kok. Pacar lo juga nggak ada di sini, kan?"

"Lo mendingan pergi sebelum gue panggil warga di sini buat bilang kalo lo mau macem-macem!" Ancaman Viola membuat Banar terkekeh.

"Nggak percayaan banget sama gue," Banar berdeham agar suasana tidak canggung. "Gue cuma mau minta ajarin tugas fisika. Nggak baik menyimpan ilmu sendirian,"

"Nggak! Pergi sana!" Viola menunjuk jalan dengan telunjuknya membuat Banar terpancing. Ia tidak suka ada yang mengacungkan jari telunjuk di depannya. Dan Viola sudah melakukannya dua kali. Itu membuat harga dirinya merasa terinjak. Banar maju mendekati Viola dan mencengkram lengan perempuan itu dengan erat.

"Lepasin brengsek!" Viola mencoba melepaskan cengraman tangan Banar.

"Berani lo sama gue." Banar memandang Viola marah.

"Kenapa gue harus takut?"

"VIOLA!"

Jeni dan Reina segera mendekat pada Viola dan Banar. Betapa kagetnya kedua sahabat Viola itu kala melihat apa yang dilakukan Banar. Bahkan tidak segan-segan Banar menatap Jeni dan Reina dengan pandangan tak suka.

SHAMUDERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang