chapter satu 🔞

10.5K 384 30
                                    

Warning! Mature contents 🔞

Happy reading...

.

.

.

Gadis cantik berambut hitam bersinar ini berjalan dengan langkah angkuh sambil menarik kopernya, kaca mata hitam bertengger di hidung mancungnya. Kepalanya bergerak ke kanan kiri namun tak berhasil menemukan satupun seseorang yang dia kenal. Tangannya sudah bersiap merogoh saku mantel kulitnya yang mahal itu namun seorang pria nampak berlari kearahnya, niatnya terhenti melihat pria tampan itu berhenti tepat didepannya.

"Maaf nona Sana, saya terlambat." Ucap pria itu lalu membungkukkan badannya didepan wanita cantik itu.

Satu alis wanita cantik ini terangkat, perlahan melepas kaca mata hitamnya membuat kedua manik mata coklat cerah itu menatap tajam kearah pria yang masih menunduk takut itu.

"Siapa kau?" Tanya Sana menggerakkan satu jari telunjuknya yang digunakan untuk mengangkat dagu pria tersebut.

"Sa-saya Chou Tzuyu, saya lah yang akan menjadi supir pribadi nona Sana." Balas pria itu dengan gugup.

Sana terkekeh, merasa senang karena papanya memilihkan pria yang sangat sesuai dengan kriterianya hanya untuk dijadikan sebagai supirnya. Bahkan Sana tak menyangka bila pria tinggi tegap dengan wajah tampan ini hanya sekedar supir untuknya.

Jujur saja dengan wajah dan tubuh nya itu bahkan dia bisa menjadi seorang model. Hanya perlu berjalan di atas cat walk lalu jutaan uang bisa dia peroleh tanpa perlu bekerja berjam-jam di balik kemudi.

"Tunggu apalagi? Cepat bawa koperku, Bodoh." Sentak Sana membuat Tzuyu terperanjat, dia segera mengambil koper besar itu lalu menuntun jalan menuju mobil mereka terparkir.

Dimobil hanya ada keheningan, Tzuyu benar benar berfokus pada jalan didepannya tak mau terjadi sesuatu karena dia kurang fokus. Sedangkan Sana, dia duduk di kursi belakang. Menyilangkan kakinya dengan kedua tangan yang terlipat di atas dada. Matanya terus menatap tajam pada Tzuyu melalui pantulan cermin didepan, yang bisa dia tatap hanya kedua mata fokus itu saja namun itu sudah cukup membuat Sana puas.

Ehemmm....

Dehaman dari Sana menyita atensi Tzuyu, dia melirik kearah belakang melalui kaca didepan. Seketika matanya beradu pandang dengan tatapan tajam dari Sana, langsung saja Tzuyu mengalihkan pandangannya kembali menatap depan.

Entah kenapa Tzuyu memilih untuk tidak berkontak mata dengan Sana, ada rasa tidak nyaman saat itu terjadi. Tzuyu tidak tau alasan pastinya, tetapi mungkin saja karena dia merasa tidak pantas lama lama beradu pandang dengan nona cantiknya ini.

"Siapa namamu tadi?"

"Chou Tzuyu, Nona bisa memanggil saya Tzuyu."

"Hmm jadi apa kau sudah punya kekasih?" Tanya Sana dengan mendadak cukup membuat Tzuyu menginjak pedal gas makin dalam karena kaget.

"Be-belum Nona."

Secepatnya dia segera mengendalikan dirinya lagi, kenapa dia bisa segugup ini berhadapan dengan Sana.

"Hmm baguslah. Menarik sekali."

Kening Tzuyu mengerut, dia melirik kembali pada nona mudanya yang hanya tampak tersenyum simpul. Pria ini tak mengerti apa yang tengah di pikirkan nona mudanya. Dan ia juga merasa aneh saja mengapa nonanya ini peduli dengan kehidupan pribadinya.

.

Sana keluar dari dalam mobil begitu Tzuyu membukakan pintu untuknya, dia tersenyum tipis kearah barisan pekerja di rumahnya yang sengaja menunggu kepulangannya. Sana tak sedikit pun peduli dengan salam hormat yang diberikan padanya, dia langsung melangkah masuk ke dalam rumah bak istana itu.

Mademoiselle - SATZU (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang