chapter empat belas

3.5K 317 137
                                    

Happy reading....

.

.

.

"Yey Papa pulang!"

Mendapatkan sambutan dari anak dan istrinya saat dirinya tiba dirumah adalah angan Tzuyu dari dulu yang sekarang menjadi kenyataan.

Ya, Sana dan Minju selalu menyambutnya setelah ia membuka pintu, selalu menjadi obat penawar segala letih yang ia rasakan setelah seharian bekerja.

Tzuyu menghampiri Sana, kemudian mendaratkan kecupan lembut di kening sang istri. Lalu tak ketinggalan si kecil cantik Minju yang juga dia cium pipi lembutnya.

Bayi kecil itu bereaksi dengan kedatangan ayahnya, terkikik sambil masih sibuk menggerakkan kedua tangan mungilnya menari menangkap angin.

"Minju ingin bermain dengan Papa ya? Ayo sini ikut Papa." Tzuyu sudah merentangkan kedua tangannya ingin meminta buah hatinya namun Sana menggeleng.

"Nanti saja mainnya, kau mau mandi dulu atau makan dulu?" tanya Sana.

"Aku akan mandi dulu saja."

"Baiklah, mau ku siapkan air hangatnya?"

"Tidak perlu Sana, aku bisa melakukannya sendiri." Sana mengangguk paham.

"Minju Cantik, Papa bersih-bersih dulu ya. Nanti kita main bersama, jangan tidur dulu. Pokoknya Minju harus menunggu Papa, mengerti Cantik?" lanjut Tzuyu.

Seolah ingin menyenangkan papanya, Minju hanya berceloteh tak jelas yang sudah bisa membuat Tzuyu kegirangan.

"Putri Papa memang cantik dan pintar!" puji Tzuyu memajukan wajahnya untuk bisa menyatukan hidung mancungnya dengan hidung milik Minju.

Pria itu mengusap puncak kepala istrinya sebelum dia pergi menuju kamarnya. Selepas suaminya masuk ke kamar, Sana segera menuju kereta dorong milik putrinya.

"Minju duduk yang manis disini dulu ya, Mama akan menyiapkan makan malam untuk Papa. Oke Sayang?" ucap Sana menaruh Minju dengan hati-hati di kereta bayinya.

Minju menurut, tanpa rewel bayi cantik itu membiarkan ibunya bekerja sedangkan dirinya langsung asik sendiri dengan mainan berputar yang di pasang di atas kereta bayinya.

Sana segera menuju dapur. Bukan untuk memasak, karena dia hanya akan memanaskan kembali masakan yang sudah ada diatas meja.

Kehidupan keluarga kecil ini berjalan seperti keluarga bahagia pada umumnya. Sekarang mereka tidak tinggal lagi di rumah besar milik tuan Minato, melainkan tinggal di rumah sederhana yang sangat nyaman yakni rumah peninggalan kedua orang tua Tzuyu. Rumah dimana Tzuyu di besarkan dulu.

Keputusan Tzuyu untuk membawa Sana dan Minju tinggal terpisah dari tuan dan nyonya Chou. Dia ingin lebih mandiri dan bertanggung jawab atas keluarganya. Tentunya Sana tak keberatan dimana ia akan tinggal, asalkan Tzuyu selalu ada disampingnya. Karena Tzuyu dan Minju sekarang menjadi prioritas utamanya.

Rumah mereka memang tidak sebesar dan semegah rumah kedua orang tua Sana, tetapi itu sudah cukup untuk mereka bertiga.

Untuk urusan rumah Sana masih di bantu oleh satu asisten rumah tangga yang akan datang pagi dan pulang sore. Karena mau bagaimanapun Sana masih belum bisa jika harus mengurus sendiri semua urusan rumah tangga, dia masih banyak belajar dan Tzuyu sangat memakluminya.

Bahkan Tzuyu akui dia sangat bangga dengan Sana yang mau belajar memasak meski hanya masakan sederhana. Kekaguman lainnya adalah sekarang Sana pun sudah bisa mengoperasikan mesin cuci, yap Sana sudah tau fungsi tombol-tombol di mesin.

Mademoiselle - SATZU (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang