Happy reading!
.
.
.
.
Sudah satu bulan berlalu, Tzuyu benar benar hidup seperti burung di sangkar emas. Hidup dengan mengikuti perintah benar benar membuatnya hampir gila.
"Sana... bolehkah aku menemui ibuku?"
Kening Sana berkerut, dia melirik kearah Tzuyu yang tadi dia minta untuk mengelus kepalanya sebagai penghantar tidur.
"Mau apa?"
"Perasaanku tidak enak, ibuku tidak punya siapa-siapa lagi selain diriku. Aku ingin memastikan ibuku baik-baik saja."
"Oke, baiklah. Tapi aku harus ikut."
Tzuyu tersenyum senang mendengarnya. Entah mengapa dirinya sangat ingin bertemu dengan ibunya. Beruntunglah sepertinya kali ini mood Sana sedang dalam keadaan baik sehingga memperbolehkannya keluar dari sangkar emas ini.
.
Mobil sedan mewah itu berhenti di depan sebuah rumah sederhana, mata Sana memicing menatap remeh rumah yang jauh dari keadaan rumah miliknya. Tzuyu melepas sabuk pengamannya namun dia heran melihat Sana yang hanya terus berdiam diri.
"Akan ku tunggu di sini saja, turunlah sendiri." Ucap Sana, Tzuyu mengangguk tak terlalu peduli meski jujur saja dia ingin mengenalkan Sana pada ibunya. Pasti sang ibu ingin bertemu dengan menantunya jika nanti Tzuyu bilang padanya kalau kini dia sudah menikah.
"Tzuyu..." panggil Sana kembali saat Tzuyu hendak menutup pintu mobil.
"Ya?"
"Cepatlah kembali jika sudah bertemu ibumu. Aku tidak mau berlama-lama disini, kepalaku pusing." Tzuyu mengangguk patuh.
Tzuyu mengetuk pintu rumahnya hingga seseorang menepuk bahu Tzuyu dari belakang.
"Tzuyu? Kemana saja kau?"
"Hmm saya ada kerja jadi baru bisa sekarang datang kesini lagi untuk menjenguk ibu."
Pria paruh baya itu tersenyum getir, menepuk nepuk bahu Tzuyu membuat pemuda itu merasa heran.
"Yang sabar kau ya Tzuyu, ibumu sudah meninggal."
DEGG
Dunia Tzuyu seakan runtuh saat itu juga.
.....
Tzuyu mengambil bingkai foto dirinya bersama dengan sang ibu, dirinya merasa benar benar menjadi anak yang paling tidak berguna sekarang. Bahkan disaat saat terakhir sang ibunda dirinya tak ada disana untuk menemani ibunya.
‘Kesehatan ibumu menurun setelah kau tinggal, sampai akhirnya ibumu semakin parah. Seminggu lalu ibumu meninggal, saya sudah berusaha menghubungimu untuk memberi kabar tapi tidak bisa, maaf Tzuyu’
"Ibu... maafkan anakmu yang tidak berguna ini Bu..." lirih Tzuyu sembari merasakan sesak yang amat mendalam di hatinya.
Sedangkan Sana yang menunggu di luar mulai jengah, sudah setengah jam Tzuyu pergi dan sampai sekarang tak juga kembali. Tak ada pilihan lain selain menyusulnya ke dalam. Mungkin dia bisa sekalian sekedar menyapa mertuanya itu.
Sana turun dari mobil dan melangkah masuk menuju rumah sederhana tersebut. Perasaan Sana jadi tidak nyaman saat masuk ke rumah yang hening itu, sayup sayup dia mendengar suara isak tangis. Dengan penasaran dia kian masuk kedalam, tatapan Sana mendapati Tzuyu yang duduk bersimpuh di lantai sambil terus menangis.
![](https://img.wattpad.com/cover/265935187-288-k520953.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mademoiselle - SATZU (end)
FanfictionMature contens 🔞 Satzu story Ketika seorang nona tertarik pada pelayannya