Part 5

5.5K 421 36
                                    

Setelah selesai makan siang, Tay mengantar New untuk kembali ke kantor tempat New bekerja. Tay menghentikan mobilnya tepat di depan tangga masuk perkantoran. New turun dari mobil tanpa sepatah katapun. Baru beberapa langkah New turun dari mobil Tay, Tay menurunkan kaca mobilnya dan memanggil New.

"Hei gembul" New menoleh kebelakang dan dan melihat Tay yang memanggilnya gembul dari dalam mobil, New menggeram marah karena Tay seenaknya saja memanggi New dengan gembul. "Kau tidak ingin handphonemu ini kembali?".

Tay melambai-lambaikan handphone New yang di pengangnya. New melihat Tay yang ingin mengembalikan handphonenya seketika berbinar dan tersenyum lebar. New kembali mendekati mobil Tay dan menjulurkan tangannya masuk ke dalam mobil Tay untuk mengambil handphonenya, namun Tay menarik kembali handphone New.

"Ambil dari sebelah sini, tanganku sakit jika harus menjulurkanya padamu"

Tay menunjuk pintu mobil di sebelahnya. New mengerucutkan bibirnya dan berjalan sambil menghentakkan kakinya untuk mengitari mobil Tay dan berdiri di sebelah pintu kemudi. Tay tersenyum sendiri melihat tingkah laku New. Setelah New berdiri di sebelahnya, Tay mengacungkan jari telunjuknya hendak mengatakan sesuatu, namun Tay di kagetkan dengan New yang ingin menggigit jarinya dengan geram.

"Hei hei..... Apa yang kau lakukan?" Tay menarik tangannya kembali ke dalam mobil.

"Kembalikan handphoneku" New menadahkan tangan kanannya.

"Ini" ujar Tay dengan ketus, dan handphone tersebut di ambil New secara kasar.

New meninggalkan Tay tanpa ucapan terimakasih. Tay menjalankan mobilnya untuk meninggalkan kantor tempat New bekerja, New belum sempat masuk dan memutar pandangannya melihat mobil Tay yang mulai menjauh dari kantor, New tersenyum lembut.

New duduk di meja kerjanya, ia menatap handphone yang lama tida ia sentuh dengan nanar.

"Gara-gara kau aku harus menerima lamaran pria arogan itu" New berbicara sendiri sambil menunjuk handphonenya. Setelah memakai handphonenya, New mengecup handphone tersebut karena handphone tersebut baru ia beli dari hasil tabungannya.

Krist datang dan duduk di meja kerjanya yang bersebelahan dengan meja kerja New.

"Aku dengar pria itu mengajakmu untuk makan siang bersama"

"Hmm" gumam New yang masih menatap handphonenya.

Krist melihat ke arah New dan berseru, "heii kau sudah mendapatkan handphone kesayanganmu kembali?"

"Hmm" New kembali bergumam.

"Kenapa dengan wajahmu? Apa lagi masalahnya kali ini?"

"Pria itu, kenapa dia sangat suka membuliku?" Krist hanya tersenyum. New melihat Krist, "Krist maaf hari ini aku tidak bisa makan siang denganmu" ujar New merasa bersalah karena telah meninggalkan Krist.

"Tidak apa-apa New, aku sudah terbiasa, aku lebih suka makan sendirian" canda Krist.

"New Thitipoom" panggil seorang yang menghentikan pembicaraan New dan Krist.

Mendengar suara itu, Krist langsung menghadap komputernya dan melanjutkan pekerjaannya, sedangkan New yang merasa di panggil segera berdiri dari duduknya dan merapikan penampilannya.

"Bos. Ada apa?" Tanya New dengan cemas.

"Kenapa kau tidak memberi tau jika kau tunangan seorang CEO dari V Corp?" Tanya bos New dengan wajah serius.

"A... Aku ...." New bingung harus menjawab apa.

"Selamat" bosnya yang tadi berujar serius merubah raut wajahnya menjadi lebih santai. "Kau harus mengundangku saat pernikahan nanti, jika tidak aku akan memotong gajimu"

Mr. ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang