Part 12

4.8K 421 54
                                    

Langit tampak gelap, Tay yang masih mengenakan pakaian kerjanya berdiri di depan pintu utama mansion dengan raut wajah gelisah. Tay berjalan mondar mandir sambil memegang telponnya berusaha untuk menghubungi New. Berkali-kali Tay menghubungi New, namun New tak kunjung menerima panggilannya.

"New kau dimana?" Gumam Tay dengan khawatir.

"Tay apa yang kau lakukan?" Tay menoleh kebelakang ada ibunya. "Dimana New?"

"Aku tidak tau Mae, aku sedang menunggunya dan tidak biasanya ia pulang telat tanpa mengabariku"

Ibu Tay menyeringai dan mulai mengambil kesempatan "mungkin ia sedang pergi bersenang-senang dengan temanya?"

"Mae, biasanya New selalu mengabariku apapun itu"

"Siapa tau dia melupakanmu?"

"Tidak mungkin Mae"

"Orang jika sudah berkumpul bersama temannya ia akan melupakan apapun itu karena ia terlalu sibuk bersenang-senang bersama temannya" ia memanasi Tay, Tay melirik pada ibunya sekilas. "Bisa-bisanya ia melupakan suaminya sendiri".

"Jangan menuduh sembarangan, kita tidak tau apa yang terjadi padanya atau mungkin bisa jadi mobilnya sedang mogok di jalan?" Ujar ayah Tay dengan tiba-tiba membuat ibu Tay membeku seketika. "Tay coba kau hubungi kembali" ujar ayahnya.

"Tay sudah berpuluh kali menelponnya, namun tidak di angkat Pho, pesan pun tidak di balasnya"

"Lantas apa yang kau lakukan disini? Kau tidak berusaha untuk mencarinya?"

Tay mengangguk kemudian pamit untuk mencari New. Ibu Tay hendak melarang Tay, namun Tay sudah terlanjur pergi. Ibu Tay menghampiri suaminya,

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau memaksa Tay untuk mencarinya? Ia laki-laki ia bisa menjaga dirinya sendiri"

Ayah Tay menatap tajam pada istrinya "kau lihat aku memaksanya? Kau bisa lihat aku hanya memberi saran dan Tay sendiri yang ingin mencari New"

"Bagaimana terjadi sesuatu pada Tay? Kau ingin bertanggung jawab?"

"Dan bagaimana jika terjadi sesuatu pada New? Kau yang ingin bertanggung jawab?" Ayah Tay membalik pertanyaan kemudian meninggalkan istrinya.




Tay mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang sambil memeriksa pinggir jalan siapa tau ia bisa menemukan New. Tay menyetir dalam keadaan khawatir yang terus memikirkan keberadaan New.

"New dimana kau? Kau membuatku khawatir" monolognya.

Tay kembali menghubungi New namun hasilnya sama. Sekitar satu jam-an Tay menyusuri jalan, ia tak kunjung menemukan New. Tay kembali mencoba menghubungi New.

Di waktu yang bersamaan di lain tempat, New mengerakkan tangannya dengan pelan untuk menggapai tasnya yang tergeletak tak jauh dari tempatnya terbaring. Handphone New berdering, New mengambil handphonenya di dalam tas dan mengecek nama orang yang menghubunginya Mr arrogant  New memegangi kepalanya yang terasa sakit dan menerima panggilan dari Tay.

"Halo" sapa New.

"Apa?" Seru Tay sambil menyetir.

"Kau di mana sekarang? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Tay dengan khawatir.

"Baiklah aku akan segera ke sana. Kau tunggu aku sampai aku datang, jangan kemana-mana" Tay segera memutuskan teleponya dan menambah kecepatan mobilnya agar cepat menyusul New.

Tak butuh waktu lama, Tay telah sampai di tempat kerja New. Tay segera turun dari mobil dan berlari menuju pintu masuk namun ia di tahan oleh satpam yang sedang bertugas.

Mr. ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang