Part 36 Ending

8.1K 388 63
                                    

Beberapa bulan kemudian.........

Di dalam sebuah ruangan atau lebih tepatnya kamar inap di salah satu rumah sakit, seorang pria berkulit tan sedang menggenggam tangan seseorang yang sedang terbaring tak sadarkan diri selama satu Minggu ini. Pria tersebut sama sekali tidak melepaskan tangan orang yang di cintainya sambil berdoa di dalam hati agar orang yang di cintainya segera sadar.

"Daddy...... Mommy" seru seorang anak laki-laki yang baru saja membuka pintu ruangan tersebut.

"Sayang, di mana nenek dan Oma?" Tanya pria yang tak lain adalah Tay.

Pluem menunjuk ke arah pintu dan tak lama kemudian dua wanita paruh baya dengan masing-masing dari mereka menggendong bayi masuk dan berjalan mendekati Tay dan Pluem.

"Tay, lebih baik kau pulang" ujar ny Vihokratana. "Biar New kami yang menjaganya" Tay menggelng keras dan kembali duduk di tempat semula sambil memangku Pluem.

"Daddy, kapan mommy akan bangun?" Pluem mendongakkan kepalanya untuk melihat Tay, dan Tay mengecup puncak kepala Pluem.

"Mommy sedang lelah, tapi sebentar lagi mommy pasti akan bangun" dengan cepat Tay menghapus air matanya yang kembali keluar, ia tidak ingin Pluem melihatnya dan ikut menangis.

Pluem meraih tangan New sambil mengguncangnya pelan "Mommy bangun, Phem rindu mommy" mendengar kalimat dari Pluem, Tay kembali menitikkan air matanya.

"New sayang, cepatla bangun. Kau tidak lihat Phem sangat merindukanmu, baby twins juga pasti ingin di gendong olehmu" ujar Tay sambil mengusap air matanya.

Flashback_____

Satu Minggu yang lalu.............

"Tay kau mau kemana?" Tanya New bingung saat melihat Tay sedang memakai jas kerjanya.

Tay berjalan mendekati New yang sedang duduk bersandar di atas ranjang. Tay mengusap lembut perut New yang sudah membesar, usia kandungan New tinggal menunggu hari untuk melahirkan.

Cup___

Tay mengecup perut New dan menggenggam tangan New.

"Ada meeting mendadak, dan aku harus pergi" Tay berujar dengan pelan takut New akan marah padanya walaupun Tay yakin New tetap akan marah padanya.

"Tapi ini weekend Tay"

"Aku tau, tapi ini meeting penting"

"Bagaimana dengan aku? Kau tega meninggalkan aku dan Phem di rumah?"

Jika hari-hari biasanya Tay berkerja dan Pluem sekolah, New sendiri di rumah dengan di temani oleh beberapa pembantu dan penjaga rumah. Semenjak New melahirkan Pluem, Tay memaksa New untuk memperkerjakan orang agar New tidak kerepotan karena harus mengurus anak dan rumah dengan catatan pekerjaan seperti memasak dan menyiapkan keperluan Tay dan Pluem tetap New yang melakukannya.

"Kan ada bibi di bawah yang menemani kalian" ujar Tay berusaha membujuk New.

"Tapi aku ingin bersamamu juga" New mengerucutkan bibirnya.

"Sayang maafkan aku, aku harus melakukan pekerjaan"

"Pergilah dan jangan pulang sekalian" New membuang wajahnya tidak mau menatap Tay.

Tay mengehela nafasnya dan mengecup dahi New sebelum beranjak dari tempatnya.

"Maafkan aku, aku pergi dulu. Kau dan Phem jangan lupa makan" Tay mengusap perut dan kepala New bergantian.

Mr. ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang