Part 19

4.4K 406 27
                                    

Double update 😭💙 + tengah malam 🤧😪
Selamat membaca, maaf jika ada yang typo 😉




Tay berjalan menuju mobilnya dengan setelan baju kerja lengkapnya membuat seorang Tay Tawan terlihat sangat tampan. Tay masuk kedalam mobilnya dan ia melihat New yang berjalan tergesa-gesa sambil membongkar tasnya mencari sesuatu. Tay menjalan mobilnya dan berhenti di depan New. Tay menuruni kaca mobilnya.

"Ayo. Akan aku antarkan kau ke tempat kerja"

"Tidak perlu, nanti kau terlambat"

"Aku bos, yang bisa datang kapanpun yang aku mau. Beda dengan kau seorang pegawai"

Tay turun dari mobilnya dan membukakan pintu untuk New.

"Kunci mobilmu ada padaku" Tay menunjukkan kunci mobil New yang ia pegang.

New geram dan ia terpaksa masuk ke dalam mobil Tay.

"Lain kali kau tidak perlu membuka pintu untukku, aku bisa melakukannya sendiri" New memasang seatbelt dan berujar pada Tay yang baru memasuki mobil.

"Memang kau bisa membuka pintu sendiri, tapi harus di paksa" ujar Tay tajam.

Baru saja New sampai di ruangan tempat ia bekerja, ia sudah di sambut oleh suara cempreng Krist yang memekakkan telinga.

"Phi New" Krist berlari dan langsung memeluk New.

"Hai Krist" New membalas pelukan Krist.
Krist melepaskan pelukan mereka dan berjongkok menyingkap celana yang di kenakan oleh New.

"Krist apa yang kau lakukan?" New menjauhkan kakinya dari Krist.

"Aku ingin mengecek kakimu"

"Kakiku sudah sembuh Krist, jika tidak mana mungkin suamiku mengizinkan bekerja"

New dan Krist berjalan menuju meja mereka "iya iya yang memiliki suami" cibir Krist.

"Kau menggunakan apa ke sini?"

"Tay mengantarku"

"Baguslah, kakimu jangan di paksakan untuk banyak bergerak. Beruntung kau mendapatkan suami baik seperti itu"

"Beruntung katanya?" Gumam New, namun Krist dapat mendengarkannya.

"Kau ini tidak bersyukur sekali. Sudah di beri suami tampan, baik, kaya raya seperti itu kau masih mencibirnya?"

"Kau tau? Dia itu suka marah-marah tidak jelas, melarangku ini dan itu"

"Itu bukan kejam tapi tandasnya dia sayang padamu"

"Ih Krist sini kau, sudah lama aku tidak menyiksamu"

New menarik kuat pipi Krist, "au phi sakit" Rajuk New.

"Krist jangan memanggilku phi"

"Kenapa? Kau tidak terima karena kau tua dari ku?"

"Sudah lanjutkan pekerjaanmu" ujar New mengalihkan topik.

New kembali pokus pada pekerjaannya dan tak lama kemudian ia menoleh pada krist ketika mengingat sesuatu.

"Krist. Apa Non benar-benar tidak bekerja lagi?"

Krist menghela napas "kan sudah aku bilang ia di pecat"

"Aku merasa bersalah padanya" ujar New menyesalinya.

"Kenapa kau merasa bersalah?" Emosi Krist. "Lagian siap suruh dia jadi orang jahat? Itu semua salahnya, dia pantas mendapatkannya. Aku bingung padamu, kenapa kau begitu baik padanya? Kasian kasian kasian" cerocos Krist.

Mr. ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang