Namtan sedang duduk di lobi kantor V Corp sambil memainkan handphonenya, pandangan Namtan teralih ketika melihat seseorang yang baru masuk dan berjalan menuju meja resepsionis, Namtan mengenali orang tersebut dan ia segera berdiri untuk menemui orang tersebut.
Setelah selesai dengan urusannya di meja resepsionis, orang tersebut langsung menuju pintu masuk namun ia tersadar akan Namtan yang baru saja berdi di sebelahnya.
"Maaf aku seperti mengenalmu" ujar orang tersebut pada Namtan.
Namtan tersenyum penuh arti, "maaf kau siapa?" Ujar Namtan berpura tidak kenal.
"Aku Singto, sepupu Phi Tay"
Namtan mengeluarkan semiriknya yang membuat Singto menatapnya dengan curiga.
"Tay? Sedang apa kau?"
"Au Pho?" Tay kaget saat ayah New tiba-tiba berdiri di belakangnya.
"Kenapa kau di sini?" Tanya ayah New bingung.
"Aku sedang ingin memancing" Tay menunjukan pancingan dan ember kecil yang ia pegang.
"Di pinggir pantai?" Ayah New mengangkat sebelah alisnya.
"Eumm memangnya tidak bisa?" Tay menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Haha mana ada ikan di pinggir pantai"
"Aku tidak tau" Tay menunduk malu.
"New mau kemana kau?" Tanya ayahnya ketika melihat New yang berjalan pincang sedang menuju mereka. Tay menyusul New dan membantu New untuk berjalan.
"Aku ingin menyusul Tay Pho"
"Hm kalau begitu Pho pulang dulu" New dan Tay mengangguk.
"Tay pulanglah setela jam makan siang" ujar New.
"Tidak bisa, aku harus kembali ke Bangkok"
"Ayolah Tay, kasihan Mae dia sedang memasak untukmu"
Tay diam memikirkan sesuatu "Baiklah" ujar Tay pasrah.
"Ayo pulang, tidak ada orang memancing ikan di pinggir pantai"
"Kau" geram Tay.
"Haha" New tertawa geli melihat raut wajah Tay yang tampak malu atas kebodohannya sendiri.
Di sebuah restoran di Bangkok, Singto dan Namtan tengah duduk berhadapan sambil menyantap makanan mereka masing-masing.
"Perusahaan tempat aku bekerja ingin melakukan kerja sama dengan V Corp, makanya aku berada di sana tadi" ujar Singto.
"Oh aku kira kau ingin mengunjungi Tay"
Singto menatap datar pada Namtan, "baiklah aku harus pergi".
Singto hendak berdiri namun tertahan karena Namtan yang memegang tangannya, Singto menatap tajam pada tangan Namtan yang berada di atas tangannya membuat Namtan langsung melepaskan tangan Singto.
"Maaf" ujar Namtan tersenyum. "Sebenarnya ada suatu hal yang ingin aku tanyakan padamu" ujarnya.
"Apa itu?" Tanya Singto yang masih dengan wajah datarnya.
"Eumm apa pendapatmu tentang New?"
"Apa maksudmu?" Singto bersandar pada kursi dan melipat kedua tangannya di dada.
"Kau taukan jika Tay menikahi New karena terpaksa? Terlebih mereka sama-sama pria, aku tau Tay bukan seorang gay. Apakah kau tidak mencintai New?"
"Aku semakin tidak paham" Singto memperbaiki duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant
RomanceNew Thitipoom mengalami kesialan yang membuat hidupnya berubah seketika. New harus melakukan ganti rugi terhadap pria sombong yang bernama Tawan Vihokratana, New tidak memiliki uang yang cukup untuk menganti rugi apa yang telah ia buat sehingga Tawa...