Zhou Zishu mengamati sidik jari itu selama beberapa saat, lalu membalik dan membuka jubah atas si mayat⎯⎯ ada sidik jari lain di punggung pada posisi yang sama.
Wen Kexing menghela nafas, "Apa dia dicap, ataukah serangan itu menembus tubuhnya?"
Zhou Zishu menjawab acuh tak acuh, "Tidak ada yang mau membuang waktu mereka bermain dengan orang mati, serangan ini menembus sisi tubuhnya. Aku cuma bisa memikirkan satu orang dalam lima puluh tahun terakhir, yang sanggup melakukan ini..."
"Itu Telapak Raksha Sun Ding, Hantu Berkabung yang Bahagia," lanjut Wen Kexing.
#Raksha: hantu yang ada dalam mitologi Hindu dan Buddha.
Zhou Zishu meliriknya tanpa mengatakan apa-apa, dia berlutut dan memeriksa tubuh Mu Yunge dengan hati-hati, menemukan beberapa uang kertas dan perak. "Oh, pencuri ini meninggalkan kediaman Zhao tengah malam sambil membawa uang....." Zhou Zishu menyentuh dadanya sendiri⎯⎯ begitu pula Wen Kexing.
"Wen-xiong, burung hantu ini ada di sini bukan untuk memetik bunga, pelanggar seks tidak perlu uang sebanyak ini."
"Mungkin tidak perlu pakaian ekstra untuk mandi juga." Wen Kexing menendang tas kecil yang tersembunyi di semak-semak hingga terbuka. Tasnya juga terbuat dari kain hitam, dan di dalamnya ada beberapa pakaian ganti untuk bepergian.
Tanah di hutan itu lembab dan lembut, jejak kaki yang berantakan ada dimana-mana, namun tidak ada jejak pertarungan. Selain bekas telapak tangan yang menyebabkan kematian seketika, tidak ada luka lain ataupun bekas cakaran di tubuh Mu Yunge. Pedangnya yang terkenal masih tersarung di dekat pinggang.
Keahlian bela diri Mu Yunge jelas berada di atas rata-rata, setidaknya dia tidak akan menyerang balik seperti anak yang masih minum susu. Zhou Zishu terdiam sambil berpikir, "Mungkin pendekar pedang bermartabat dan luhur dari kediaman Duan Jian dan Hantu Berkabung yang Bahagia dari Lembah Hantu berkencan?"
Mungkin saat itu mereka memulainya dengan gairah, namun gairah itu berubah jadi kemarahan.
Sepertinya ada tiga orang di sini sebelum mereka tiba, jejak kaki Mu Yunge berhenti di sini, dan dua jejak lainnya pergi ke arah yang berbeda, menunjukkan kalau mereka tidak ada di pihak yang sama. Tak diragukan lagi, seseorang mengejar Mu Yunge sampai ke tempat ini, lalu duduk memeriksa tubuh pria itu, seperti yang dilakukan Zhou Zishu sekarang.
Zhou Zishu berjongkok di tanah, kebiasaan lamanya yang selalu mempertanyakan segala sesuatu mulai berkelebat di kepala dan mulai merasa gatal. Dia merasakan dorongan kuat untuk mengikuti jejak kaki itu, tapi logikanya memperingatkan kalau itu hanya akan menimbulkan masalah. Dia bukan lagi pemimpin Tian Chuang yang maha tahu, tidak ada gunanya membebani diri sendiri dengan ketidak-nyamanan.
Wen Kexing memperhatikan teman seperjalanannya ini duduk dengan cara yang sangat tidak senonoh dan sepertinya butuh waktu sangat lama untuk berdiri. Setelah beberapa saat, dia tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Kau tidak mengejar mereka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tian Ya Ke/天涯客/Tiānyá kè/Faraway Wanderers/Word of Honor/山河令
RandomZhou Zishu seorang pemimpin Tian Chuang, sebuah organisasi mata-mata yang berada langsung di bawah kaisar, sudah lelah dengan kehidupannya yang penuh dengan pertumpahan darah, dan memasang Tujuh Paku Penyiksa untuk Tiga Musim Gugur di tubuhnya. Dia...