Tian Ya Ke/天涯客/Tiānyá kè/Faraway Wanderers/Word of Honor/山河令

EXTRA 5 - BAIYI JIANGHU

Legenda mengatakan saat umur mencapai akhir, mereka akan mengalami lima kegagalan, kalau terbiasa berada dalam kebahagiaan, mereka akan enggan berpisah dan menyerap racun kebencian.

Menurut 'Seni Sihir Liuhe', sekali 'langit' makan dan minum dari asap dan api dunia manusia, penampilan mereka akan memudar; rambut memutih, qi dan tubuh melemah perlahan; mereka tidak lagi sejahtera dan selangkah lebih dekat menuju peti mati.

Ye Baiyi merasakan situasi ini sekarang, dari hari ke hari rambutnya semakin putih, seolah seseorang memegang sikat dan mengecatnya di tempat tak terlihat sedikit demi sedikit, terkadang rambutnya rontok cukup banyak; terkadang dia seperti kebingungan, lupa keberadaannya dan kemana dia pergi; semangatnya juga berkurang, terkadang di malam hari dia tidak bisa tidur, terkadang tertidur tapi keesokan harinya sulit membuka mata sampai matahari sudah tinggi.

Meski begitu dia sangat bahagia, bebas, tanpa sedikit pun 'keengganan', jadi apa yang dinyatakan 'Seni Sihir Liuhe' itu benar-benar omong kosong.

Alasannya mungkin karena dia tidak pernah menganggap dirinya sebagai immortal, malah merasa dia itu mayat hidup.

Menurutnya, begitu turun Gunung Changming, mayat hidup ini sudah membuka mata dan jadi hidup lagi, meskipun cuma beberapa tahun yang singkat, bahkan kalau dia sekali lagi menempuh jalan kefanaan, dimana seseorang lahir, menjadi tua, jatuh sakit, dan mati.

Dia makan banyak makanan setiap hari, terkadang melakukan perjalanan jauh hanya untuk mencicipi camilan terkenal dari beberapa daerah; orang dulu bilang menginginkan makanan dan seks itu sifat manusia, Ye Baiyi terlalu tua untuk berhubungan seks, jadi dia melempar seluruh perhatiannya ke makanan, dia bukan pemilih, makan segalanya dan menikmati segalanya. Bahkan semangkuk tahu yang diambil sembarangan si pemilik di kedai pinggir jalan bisa dinikmati dengan baik untuk waktu yang lama.

Bagi orang yang sudah makan makanan dingin dan air salju selama satu abad, rasa asam, manis, pahit, dan pedasnya dunia adalah hal yang berharga.

Ye Baiyi mengunjungi orang-orang yang mengetahui apa yang terjadi tiga puluh tahun yang lalu, menempuh semua jalan yang memungkinkan, dan akhirnya menemukan kuburan Rong Xuan dan Yue Feng'er yang sederhana, mengambil kembali pedang Gu Long Bei yang berdebu, lalu menyatukan tulang-tulang mereka, dikremasi dalam altar, dan mempercayakan orang lain mengantarnya ke Gunung Changming.

Awalnya dia mau mencegah mereka yang berebut membuka gudang senjata, tapi setelah melihat lelucon secara langsung, dia merasa lelah... apa urusannya hidup dan mati mereka dengannya?

Berpikir dirinya cuma orang tua yang sekarat, tak ada yang dikhawatirkan dalam hidupnya, dan tidak melakukan apa-apa sepanjang hari, akhirnya dia mengemban tugas bepergian ke utara dan selatan dari sungai besar dan makan semua makanan di dunia. Mungkin dia akan pergi sampai tidak bisa berjalan lagi, dan dimana dia berakhir adalah tempatnya mati.

Ngomong-ngomong, dia terkadang merindukan Rong Changqing.

Rong Changqing satu-satunya teman Ye Baiyi di dunia, sudah mati selama tiga puluh tahun.

Terlepas dari itu, Ye Baiyi masih bisa mengingat penampilannya saat itu tanpa satu detail pun yang hilang, sosoknya saat masih muda dan bangga, waktu remaja dan gila, bahkan sosoknya saat masih balita cerewet.

Bangga dan liar selama hidupnya, Ye Baiyi menolak mengingat orang yang tidak penting, satu-satunya ingatan jelas yang dia miliki hanya berkaitan dengan pria itu.

Tidak seperti Ye Baiyi yang pergi mencari pertarungan dari mulai lahir, Rong Changqing sudah tumbuh bersamanya sejak masih kecil, dan dia pria yang sangat menawan, yang memanggil orang lain seperti angin sejuk yang bersih. Menyukai anggur berkualitas, pedang terkenal, keindahan, dan bahkan sastra; beri dia secangkir anggur, dan semua orang di dunia bisa jadi temannya, tapi sayangnya dia cuma punya satu teman sejati⎯⎯ Ye Baiyi, yang saat tidak latihan, akan mengejeknya.