CHAPTER 62 - EQUILIBRIUM

2.2K 335 96
                                    

Begitu Gao Xiaolian mengatakan ini, beberapa dari mereka tertegun. Zhou Zishu duduk lebih tegak tapi tidak bertanya lagi, hanya mengerutkan kening seperti memikirkan sesuatu, sambil menunggu Gao Xiaolian meluapkan emosinya.

Wen Kexing mengawasi Zhou Zishu, menaruh xiaolongbao ke mangkuknya seperti memang sudah biasa melakukan itu, Gu Xiang yang menangkap gerakannya dari sudut mata langsung menunduk, pura-pura tak melihat. Lalu mengangkat kepala lagi dan tatapannya menjelajah ke dua pria ini, Gu Xiang merenungkan gerakan tadi dan merasa situasinya tidak seimbang, jadi dia juga menaruh satu ke mangkuk Cao Weining.

#小笼包 (Xiǎo lóng bāo): pangsit kukus.

#小笼包 (Xiǎo lóng bāo): pangsit kukus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cao Weining langsung gembira.

Hanya Zhang Chengling yang bersimpati pada Gao Xiaolian, tidak tega melihatnya menangis tapi karena dirinya juga kikuk, dia tidak tahu harus berkata apa dan hanya menemani gadis yang bersedih itu. Setelah beberapa lama, akhirnya berkata, "Nona... Nona Gao, jangan sedih, ayahku juga sudah mati..."

Zhang Chengling menggigit bibir, dalam hati mengutuk diri sendiri, dia benar-benar mengatakan omong kosong; hanya karena ayahnya sendiri sudah mati, bukan berarti ayah orang lain pantas untuk mati juga, kan? Dia mulai sedikit panik tapi Gao Xiaolian tahu kalau Zhang Chengling berniat baik dan tidak menganggapnya serius, jadi dia memaksakan sedikit senyum sebagai tanda terima kasih.

Cao Weining berkata, "Beberapa waktu lalu, kudengar Patriark Gao mengantar abu Patriark Shen secara pribadi ke Shuzhong, setelah itu... apa yang terjadi?"

Gao Xiaolian menghapus air mata sambil menunduk menenangkan diri⎯⎯ saat mereka pertama kali bertemu, gadis ini selalu bertindak masuk akal, bagaimanapun juga dia nona muda dari keluarga terhormat yang bersifat polos dan kurang pengalaman; bahkan saat keluar rumah, ada Shixiong yang menjaganya, namun hanya dalam beberapa bulan sudah mengalami terlalu banyak hal dan benar-benar berubah, suaranya masih gemetar tapi emosinya lebih terkendali.

Gao Xiaolian berkata pelan, "Saat itu, ayah bilang mau mengantar perjalanan terakhir Paman Shen bersama para pahlawan lainnya, awalnya dia setuju membawaku dan Deng shixiong, tapi sehari sebelum pergi, tiba-tiba dia berubah pikiran dan menyuruhku diam di rumah. Aku... saat itu kupikir dia mengingkari janji, kami bertengkar, tapi ayah tetap bersikeras tidak mau membawaku, dia bahkan berkata... bahkan mengatakan banyak hal buruk, seperti bagaimana situasinya sekarang sedang tegang, mungkin akan bertemu banyak kesulitan di perjalanan, orang-orang Lembah Hantu masih mengintai di luar, aku hanya akan menghambat perjalanan mereka, dan seterusnya..."

Setetes air mata mengalir di pipinya, Zhou Zishu berkata lembut, "Ayahmu pasti mengkhawatirkan sesuatu yang tidak nyaman diucapkan, dan membuatmu diam di rumah demi keselamatanmu sendiri."

Gao Xiaolian mengangguk, "Tapi aku..."

Zhou Zishu, "Selama kau aman dan sehat, kau garis keturunannya di dunia jadi jangan membuat usaha keras ayahmu sia-sia."

Tian Ya Ke/天涯客/Tiānyá kè/Faraway Wanderers/Word of Honor/山河令Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang