CHAPTER 64 - A GAMBLE ON LIFE

2.2K 342 109
                                    

Mereka kelelahan seperti sudah menjelajahi setiap sudut Dataran Tengah dalam perjalanan tergesa-gesa yang membebani.

Setelah bertemu Zhou Zishu dan Wen Kexing, tanpa basa-basi, Da Wu langsung memeriksa Zhou Zishu yang tanpa sadar mengangkat lengan kirinya setengah, sebelum teringat kalau pergelangan tangannya ini agak sedikit kurang pantas diperlihatkan, diam-diam Zhou Zishu menarik lengannya lalu mengulurkan pergelangan tangan yang lain.

Da Wu yang melihat itu bertanya santai, "Apa kau melukai pergelangan tanganmu?"

Zhou Zishu berkata kalem, "Ah, tidak apa-apa, aku digigit anjing."

Urat nadi di pergelangan tangan salah satu area penting yang harus dijaga ketat oleh seniman bela diri, pria polos seperti Da Wu tercengang saat mendengarnya, dia meraih pergelangan tangan Zhou Zishu sambil bertanya keheranan, "Anjing apa yang bisa menggigitmu?"

Zhou Zishu terdiam, Wen Kexing yang duduk di sampingnya dan mendengar dengan tenang, tiba-tiba menghela nafas sambil mengulurkan pergelangan tangannya ke bibir Zhou Zishu, "Aku sudah tahu kau memang pendendam dan picik, cuma gara-gara masalah ini saja kau bahkan tidak mengijinkanku masuk kamar selama tiga hari, nih, untukmu, ayo gigit aku lagi."

Qiye yang baru saja duduk dan minum teh, tersedak mendengar itu; Gu Xiang menutup wajah dan berbalik, seolah menyatakan kalau dia tidak melihat atau mendengar apapun.

Sudut mata Zhou Zishu berkedut, menepis tangan Wen Kexing dengan ekspresi datar, "Kita ini di depan umum, kau harus punya sedikit rasa tahu malu."

Wen Kexing tersenyum tapi sedikit acuh tak acuh, seperti tidak punya tenaga lagi untuk menggoda Zhou Zishu dan mengalihkan perhatian sepenuhnya ke Da Wu, Wen Kexing menatap Da Wu tanpa berkedip seolah wajahnya ditumbuhi banyak bunga.

Setelah beberapa saat, Da Wu melepas pergelangan tangan Zhou Zishu, Wen Kexing langsung bertanya, "Bagaimana?"

Da Wu ragu-ragu sebentar lalu berkata jujur, "Ini lebih serius daripada yang kukira⎯⎯ Zhou zhuangzhu, apa kau mengalami cedera lagi dalam beberapa hari ini?"

Zhou Zishu menarik tangannya, dengan santai menunduk merapikan lengan jubah seolah hal itu bukanlah masalah. Dia tersenyum, "Saat seseorang mengembara di Jianghu, luka-lukanya pasti bertambah."

Bagaimanapun juga Da Wu berasal dari Xinjiang Selatan, penampilannya sedikit berbeda dari Dataran Tengah, matanya sangat dalam dan jauh lebih gelap daripada kebanyakan orang. Dia menatap Zhou Zishu lalu seperti mendapat pencerahan, berkata, "Zhou zhuangzhu, kalau aku sama sekali tidak yakin, aku tidak akan mencarimu dan menambah beban, kau bisa sedikit tenang."

Zhou Zishu menatapnya dan memaksakan senyum, "Kalau ini melibatkan menyingkirkan seni bela diriku..."

Ada sedikit kerapuhan yang berkelebat tapi langsung menghilang dalam sekejap di wajahnya saat itu, seolah Zhou Zishu tidak bisa menahan ekspresinya lebih lama lagi dan hanya menipu mata orang yang melihatnya. Da Wu menangkap kilasan itu dengan jelas, dia mengangguk dan berkata, "Aku tidak akan menyarankan hal seperti itu lagi, aku punya cara supaya kau bisa tetap mempertahankan seni bela diri, juga menyelamatkan hidupmu."

Wen Kexing langsung berdiri tegak, tapi belum sempat bicara, Zhou Zishu menyela dan bertanya, "Kalau bisa menyelamatkan hidupku dan tetap mempertahankan seni bela diri... apa yang perlu kukorbankan?"

Ekspresinya tidak menunjukkan emosi apapun, matanya menggelap, tidak terlihat adanya kegembiraan, benar-benar serius seolah Zhou Zishu tidak sedang membahas cederanya dengan tabib atau teman, tapi sedang bernegosiasi dengan pihak lain. Sangat berhati-hati dan teliti, memperhatikan setiap detail dengan penuh kewaspadaan⎯⎯

Tian Ya Ke/天涯客/Tiānyá kè/Faraway Wanderers/Word of Honor/山河令Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang