30. Latar Belakang

405 98 7
                                    

Selamat Membaca!
[ G H O S T  C H E N L E ]
-30-

*Harap dibaca pelan-pelan!
Kalau ingin mengkritik, perhatikan tutur kata dan sampaikan secara baik.
*Jangan baca kalo sidders; ada typo tolong bilangin ya.





Flasback on!

Sekitar 3/4 tahun yang lalu ...

SMA Incheon Golden menjadi sekolah terpandang sekota Incheon. Siswa-siswi disana tampak begitu pintar dan sopan terpelajar. Gedung yang memadai semua fasilitas dengan bentuk bangunan yang indah dan berkelas. Namun, dibalik itu semua, Incheon Golden merupakan sekolah yang pernah memiliki kisah diluar dari kelogisan pikiran.

Semua mungkin terpelajar, tetapi ada satu yang sulit untuk diajar. Murid bernama lengkap Zhong Chenle, satu-satunya pembuat onar yang paling familiar kala itu. Musuh dari kalangan pembuat onar lain yang memiliki anggota lebih dari satu. Ya, Chenle sendirian, tidak ada teman ataupun orang suruhan. Di SMA itu, bukan cuma Chenle yang di cap sebagai murid nakal. Tetapi ada satu genk yang terdiri dari 5 orang, mereka pun tak berbeda jauh dari Chenle.

Mau tahu bagaimana Chenle? Chenle adalah siswa yang sering kena hukum. Bahkan ulahnya sering menjadi sorotan satu sekolah. Ciri khas berpakaiannya adalah mengenakan seragam tanpa di kancing. Surainya berwarna hitam kecoklatan; yang jauh dari kata rapih. Bawah mata Chenle menghitam, bukan karena riasan, tetapi karena Chenle sering bergadang atau mungkin keluyuran tengah malam. Tampak tidak selaras dengan wajahnya yang cenderung calm.

"Sini, Pak! Saya bantu!" Chenle menadahkan tangannya ke hadapan kakek tua yang sedang mengepel lantai koridor sekolah.

Awalnya kakek itu terlihat tidak percaya. Namun karena Chenle sepertinya ikhlas menawarinya bantuan, ia pun tersenyum sekilas hendak memberikan kain pel itu.

"Eitsss ...! Ngarep!" Chenle menarik tangannya saat kain pel itu disodorkan, wajahnya berubah nyolot.

"Pengen banget ya gue bantuin?"

"Ck kesian, nih gue bantu!" Chenle mengotori lantai yang sudah dibersihkan kakek itu dengan jejak sepatunya.

Kakek itu menatap nanar.

Namanya Seo Homin, seorang kakek tua yang memilih hidup terpisah dengan anaknya. Demi mencukupi kehidupan, Pak Homin berkerja sebagai penjaga sekolah atau tukang bersih-bersih di Incheon Golden School.

Tampak tidak menyesali perbuatannya, Chenle memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, kemudian ia melenggang pergi dari tempat itu. Chenle berjalan sepanjang koridor dan menyisakan jejak sepatunya. Seperjalanan Chenle, lantai koridor kembali kotor.

"Kakek ...?!"

Dan cucu perempuannya yang baru datang, Seo Sungha.

"Ya ampun, lantainya. Pasti anak itu lagi!" Seo Sungha menatap cemas kakeknya yang masih berdiri.

"Yaudah Kakek istirahat ya! Biar ini Sungha yang terusin!" kata Seo Sungha sambil mengambil kain pel itu dari tangan kakeknya.

Seo Sungha itu anak baik, cantik dan juga pintar. Dia seangkatan dengan Chenle namun tidak sekelas. Keberadaan Seo Sungha seolah tak pernah ada, karena gadis berwajah pucat itu selalu sendirian, bukannya tidak memiliki teman tetapi karena ia sering membantu pekerjaan kakeknya selama berada di sekolah. Pribadinya yang baik tumbuh atas didikan Sang Kakek.

Ghost ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang