25. Terungkap Satu Rahasia

467 118 11
                                    


[ G H O S T C H E N L E ]
-25-

Ada typo tolong bilangin T_T
Oke Selamat Membaca-!
-

Waktu bergulir begitu singkat. Sungha jengah berada di dalam mobil bersama Renjun. Entah kemana lelaki itu akan membawanya pergi, toh bertanya pun percuma.

Andaikan saja luka melebam di pipi laki-laki itu sudah menghilang. Kemungkinan besar, Sungha tidak akan sungkan untuk membuat Renjun babak belur saat dirinya ditarik secara paksa.

Kesal dan marah sudah tentu dipendamnya. Akan tetapi, ketika ia menyadari bekas pukulannya itu masih membiru, ia jadi merasa semakin bersalah terhadap Renjun.

"Jangan ngebut woy!!!"

Sungha mencengkram kuat sabuk pengamannya sambil memejamkan mata. Renjun sedang dalam keadaan tidak fokus untuk menyetir, tapi laki-laki itu justru menancap gas tanpa menyeimbangkan kemudi.

Beberapa kali Sungha merasa jantungan saat mobil itu oleng kesana-kemari. Beruntung, jalan yang di lewati tidak padat dengan kendaraan.

Awalnya Renjun tidak mengindahkan peringatan Sungha. Namun ketika laki-laki itu menoleh kearah gadis disampingnya sedang ketakutan. Dia menormalkan kecepatan mobilnya.

Sungha membuka matanya dengan gerakan perlahan. Begitu dirasa aman gadis itu pun mengelus dada. Meski atmosfer diantara keduanya berbeda. Sungha bersih keras untuk menyingkirkan kecanggungan dalam dirinya.

"Hmm... liontin itu--"

Ucapannya terhenti saat ia menoleh kearah Renjun dan memergokki laki-laki itu sedang mengusap pipi sambil menyembunyikan wajahnya. Sungha terheran namun detik berikutnya ia menjadi terenyuh, benarkah jika kini Renjun menangis diam-diam?

Baru saja ditebak laki-laki itu sudah meloloskan air matanya, kemudian dengan cepat dia menyapu jejak air mata itu. Dia mencoba fokus pada aktifitasnya.

Menatapi Renjun yang terus saja diam dan menutup-nutupi kesedihannya, Sungha langsung merasa gelisah. Ia takut jika ada sesuatu yang telah terjadi dibalik air mata itu.

Seulas harapan pun seketika tersemat, semoga apa yang sedang terjadi diantara Renjun dan Ayahnya tidak menyangkut soal Chenle.

Sungha berharap semoga Tuhan tidak sedang memberinya masalah baru. Sudah cukup soal hilangnya liontin yang membuatnya harus berpisah dengan Chenle.

Chenle, gue takut! Gue takut akan terjadi sesuatu lagi. -batinnya.

Selepas benaknya dipenuhi kecemasan. Renjun pun menghentikan mobilnya tepat di Taman Songdo Central Park.

 Renjun pun menghentikan mobilnya tepat di Taman Songdo Central Park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ghost ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang