[ G H O S T C H E N L E ]
-21-JANGAN DI BACA!!
"Dahlah, Sungha mau ke kamar!" potong Sungha langsung berdiri dan pergi munuju kamarnya, dalam hati ia sangat merutuki kakaknya yang kompor itu.
Kaki jenjang gadis itu terasa sudah sangat lelah untuk sekedar melangkah menaiki anak tangga. Hari ini bisa dikatakan ia sangat tidak bersemangat, ternyata Sungha baru menyadari bahwa kehadiran Chenle membawa pengaruh meski pun itu hanya sehari.
Sungha masuk dan segera duduk di atas ranjang, ia pun mengambil ponsel dari dalam tasnya. Ponsel hitam tidak bercassing itu langsung dinyalakan oleh Sungha dan ia pun mengaktifkan data yang sebelumnya di nonaktifkan.
Begitu data menyala, muncul beberapa nontifikasi panggilan dari Renjun, nontifikasi itu sontak membuat Sungha mendelik karena keheranan, karena dirinya penasaran, ia memilih untuk segera menelepon Renjun kembali.
Beberapa detik kemudian telepon itu terangkat, Sungha yang masih terlihat gengsi langsung menempelkan ponsel ke telinganya.
"Hallo," sapanya mendahului.
Renjun membalas dari seberang sana. Gadis itu fokus mendengar ucapan selanjutnya dari pria itu hingga pada detik berikutnya Sungha terbangun dan berdiri tegak dengan sangat cepat.
Gadis itu sontak terkejut setelah mendengar ucapan Renjun dari seberang sana, pasokan napasnya seakan tersekat untuk sesaat. "Lo jangan main-main!"
Selepas kalimat itu terujar, Sungha merasakan sesuatu menjalar ke suluruh tubuhnya, ia takut karena begitu mengejutkan. Matanya terbuka sempurna menatap lurus ke depan, suasana menjadi sangat mengkhawatirkan bagi gadis itu saat ini, tubuhnya pun tidak kuasa untuk tidak bergetar.
Panggilan itu terputus, Sungha seketika mematikan sambungannya sepihak, gadis itu mengambil kembali tas yang tergeletak di atas kasur dan segera melangkah keluar dengan tergesah-gesah–mengabaikan kakaknya yang sudah berdiri di depan kamar–menatapnya dengan heran.
****
Jam pada dinding kamar Renjun sudah menunjukkan pukul 15.38, Renjun sedang duduk ditepi ranjang sambil memegangi ponsel di tangan kanannya, sedari tadi ia hanya menunduk dan menghela nafas untuk menetralkan tubuhnya yang gemetaran.
Chenle, laki-laki itu juga sedang terduduk di sofa kamar kakaknya sembari menutup wajah. Chenle masih terbayang saat ia baru saja sampai di rumah sehabis kembali dari sekolah Sungha dan melihat Renjun sedang mengacak-acak lemari, sontak Chenle bertanya, "cari apa, Kak?"
"Gue nggak tau harus jawab apa!" balas Renjun tetap fokus pada aktifitasnya. Chenle mengernyitkan dahi, ia heran sampai ketika Renjun terhenti, mata Renjun pun beralih menatapnya dengan nanar.
"Kenapa Kak?!"
- - -
Chenle kembali ke alam sadar, dirinya benar-benar merasa pusing sampai ia terus-menerus memijat pelipis dengan sangat frustasi. Sekarang, Chenle sedang berpikir apakah dirinya akan berguna lagi untuk orang lain.
Brakkk
Tiba-tiba pintu kamar Renjun didobrak oleh seorang gadis yang masih memakai seragam sekolahnya, itu adalah Sungha yang datang tanpa mengetuk pintu melainkan langsung mendobraknya secara kasar.
Gadis itu berjalan dengan sangat berani menghampiri Renjun dan segera menarik kerah baju pria itu begitu keras.
"DASAR CEROBOH!" gentak Sungha memekik, bahkan matanya sampai memerah akibat buncahan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Chenle
Fantasy[REVISI] ❝Kutukan itu membuat Chenle tidak terlihat❞ Teliti saat membaca! Cover edit in Adobe Illustrator Kutukan disebut sebagai hukuman yang diberikan kepada seseorang yang disangka-sangka telah melakukan kesalahan. Kutukan tersebut sudah tentu ak...