Felix telah mendapatkan izin praktek nya di rumah sakit yang ia inginkan.Kini genap seminggu ia menjadi dokter magang di rumah sakit Cipta Abhintara.
Sekarang ia sedang melaksanakan kegiatan pagi rutin nya yaitu memeriksa keadaan pasien.Ia kini masuk ke sebuah ruangan dimana disana duduk seorang pria paruh baya yang terlihat berwibawa.
"Selamat pagi, gimana kabar anda hari ini?" sapa Felix.
"Kamu dokter baru? Saya baru liat kamu pertama kali disini" ucap si pria paruh baya.
"Ah iya, saya baru seminggu dapat izin praktek disini, nama saya Felix, Felix Arkano Arsenio, bisa dipanggil Felix aja, nggak usah tambah dokter ya" ucap Felix diiringi senyumnya.
"Saya Jackson, Jackson William Abhintara, kamu bisa panggil saya om Jackson, jangan panggil pak Jackson ya, kelihatannya kamu seumuran anak saya" ucap Jackson.
"Oh iya? Sambil cerita saya cek keadaan om ya? Om punya anak berapa?" tanya Felix sambil tangannya sibuk untuk memeriksa pasiennya dari denyut nadi, detak jantung, dan lainnya.
"Saya punya anak tunggal, dia laki-laki, umurnya 24 tahun" jawab Jackson.
"Oh iya? Felix umurnya 23 tahun om, baru lulus kuliah kedokteran kemarin" ucap Felix.
"Andai aja semua anak muda sekarang sama seperti kamu, mungkin negara ini bisa langsung berkembang pesat" ucap Jackson diiringi senyumnya.
"Hahaha, om bisa aja, istri om dimana?" tanya Felix.
"Istri saya sudah meninggal sejak anak saya lahir, jadi saya orang tua tunggal"
"Ah maaf ya om, Felix nggak bermaksud ngingetin om sama mendiang istri om" ucap Felix, sedikit merasa tidak enak karena membuat pria paruh baya itu teringat akan istrinya yang sudah tiada.
"Nggak apa-apa, kejadiannya sudah lama"
Felix pun mengangguk, ia menatap jam tangan yang ia pakai lantas tersenyum dengan tulus pada pria di hadapannya itu.
"Berhubung om pasien terakhir yang harus di cek hari ini, jadi gimana kalau om aku ajakin jalan-jalan ke halaman? Udara pagi baik loh om buat kesehatan, mungkin bisa sambil sarapan juga" ucap Felix.
"Boleh kalau kamu nggak sibuk"
Felix tersenyum, ia mengambil sebuah kursi roda di sudut ruangan dan membantu Jackson untuk berpindah ke kursi rodanya.Setelahnya Felix membawa Jackson ke halaman rumah sakit tak lupa membawa semangkok bubuk.
Felix sedikit heran karena banyak dokter bahkan pasien menyapa Jackson dengan sopan.Sesampainya di halaman, ia duduk di sebuah kursi dan Jackson duduk di kursi roda tepat di sampingnya.
"Om terkenal ya? Kok semua orang nyapa om sih?" tanya Felix.
"Hahaha, kamu lucu, saya rasa cuma kamu yang nggak tau siapa saya disini ya, Abhintara, rumah sakit ini milik saya Felix"
KAMU SEDANG MEMBACA
S U R R E N D E R || CHANGLIX • MINSUNG || [ END ]
Fanfiction#LENGKAP# Kisah sepasang saudara kembar yang mengikuti alur kehidupan dimana salah satunya dipaksa mengalah atas semua keadaan. "Felix! gue cinta sama kak Changbin!" - Jisung Arvano Anselio. "Ayo berkorban kak, kak Changbin sayang aku kan?" - Felix...