09 - Rahasia

708 100 14
                                    

"Gimana? aneh kan?" tanya Changbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana? aneh kan?" tanya Changbin.

Chan yang daritadi diam mendengarkan cerita temannya itu memasang wajah kesalnya pada Changbin.

"Lo yang aneh, udah jelas banget kembarannya Felix suka sama lo, makanya Felix mau kalian diem-diem an" kata Chan.

"Bukannya kalau dibicarain langsung, Jisung bisa berhenti suka sama gue?" tanya Changbin.

"Nggak semudah itu, Bin, lo nggak ngerti gimana di posisi dia, jadi mendingan nanti pas kalian ketemu ya obrolin aja, tanyain apa yang jadi pikiran Felix" jawab Chan.

"Jadi rumit kayak gini"

"Takdir emang kadang rumit, dude, tapi lo jangan pernah lupa, Tuhan akan selalu kasih takdir yang terbaik buat umatnya, gue pulang dulu, istri suruh pulang barusan chat gue, sampein salam gue ke Felix, lain kali makan bareng bisa lah" ucap Chan.

"Yaudah pulang aja"

Setelah itu Chan keluar dari ruangan Changbin untuk pulang.Selang beberapa waktu, kemudian datanglah Felix ke kantor Changbin pada sore hari menjelang malam.

"Kak.." panggil Felix.Changbin yang tadinya memperhatikan layar laptopnya kini beralih menatap Felix, ia meletakkan laptopnya di meja dan meminta Felix untuk dudul di sampingnya.

"Kamu udah dateng? maaf tadi fokus jadi nggak sadar, sini duduk" ucap Changbin.

Felix lantas mengangguk dan tersenyum kecil, perlahan ia melangkahkan kakinya dan menyamankan posisinya duduk disamping Changbin.

Changbin memperhatikan raut wajah si cantik yang terus menunduk dan terlihat sangat gelisah, sangat terlihat kala Felix bermain dengan jari-jarinya sendiri seolah ia sedang gugup.

"Kenapa? kamu mau ngomong apa?" tanya Changbin, ia ulurkan tangannya menggenggam tangan Felix yang mampu membuat si cantik menatap wajahnya.

"Rahasia in hubungan kita dulu ya kak" ucap Felix.

"Kenapa harus di rahasiain, Fe? bukannya bagus kalau keluarga kamu tau ya? papaku aja udah tau" kata Changbin sambil mengusak rambut Felix.

"Situasi nya lagi rumit kak, Jiji, kakak kembarku itu suka sama kak Changbin, aku nggak mau nyakitin perasaannya, aku takut dia jadi benci sama aku" ucap Felix, matanya bahkan terkihat berkaca-kaca saat menatap kekasih tampannya itu.

Changbin menangkup kedua pipi Felix, dan kemudian mengecup kening si cantik sedikit lama sebelum berucap.

"Sayang, dengerin aku, lebih baik kalau kita jujur sama Jisung, kalau kita bohong lebih lama, Jisung nanti malah marah kalau tau kebenarannya, seenggaknya kita harus coba sebelum terlambat" kata Changbin.

"Tapi kak, untuk sekarang, rahasiain dulu dari Jiji, aku bakalan cari kesempatan buat ngomong sebenarnya sama Jiji"

"Pelan-pelan aja, bikin Jisung ngerti sama keadaan kita sekarang, kamu baik banget mau ngertiin Jisung, Jisung juga pasti bisa ngertiin kamu" kata Changbin.

S U R R E N D E R || CHANGLIX • MINSUNG || [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang