"Felix liat! ini temen gue, cakep nggak? mau kenalan nggak?"
Jisung kini sedang mengganggu Felix yang berkutat dengan laptopnya untuk menyelesaikan laporannya.Ia terus saja memperlihatkan foto teman-temannya kepada Felix.
"Jiji, ini gue lagi bikin laporan, udah ah stop jodoh-jodohin jue sama temen-temen lo itu ya" ucap Felix.
"Felix ayolah, jalan-jalan aja deh yuk, sekali-kali nanti gue minta kak Minho ajak temennya" kata Jisung.Sungguh Jisung frustasi, semenjak kejadian memilukan soal Changbin, Felix menjadi seseorang yang menutup dirinya dari urusan cinta.
"Jiji. . udah ya? lagian lo nggak perlu nunggu gue dapat pacar biar lo bisa nikah sama kak Minho, gue nggak apa-apa sendirian, lo nghak harus selalu mikirin gue, gue bukan anak kecil yang harus di khawatirkan lagi" ucap Felix.Jisung pun terdiam, Felix sendiri tentu paham alasan Jisung seperti ini adalah ingin membuatnya merasa senang dan tidak kosong seperti ini.
"Gue cuma mau lo menikmati hidup Felix. ."
"Ji, gue bahagia, gue hidup dengan-"
"Dengan baik, gue tau lo hidup dengan baik Felix, lo bahagia, lo makan dengan baik, tapi lo nggak menikmati kebahagiaan lo, gue tau itu, kita saudara, perasaan kita nggak akan kerasa beda, lo memang hidup baik secara fisik, tapi apa batin lo juga hidup dengan baik? dengan semua bayang-bayang harapan lo terhadap kak Changbin? semua ini nggak bener Felix" ucap Jisung.
"Gue nggak apa-apa Ji, gue yang memutuskan berharap, gue harus menerima resiko kalau semua nggak akan berjalan sesuai keinginan gue, makasih ya udah khawatir sama gue, tapi gue nggak apa-apa hidup kayak gini, gue bahagia dengan cara gue Ji. ." kata Felix.
"Bahagia terus, jangan sedih lagi, lo hsrus bahagia" ucap Jisung.Kini Jisung memeluk Felix dari samping begitupun sebaliknya.
"Iya udah ah sana ngapain kek, pacaran sama kak Minho kek, gue mau selesai in laporan, kalau nggak selesai gue nggak bisa ke bandara nanti sore" ucap Felix.
"Masih aja? udah enam bulan lo setiap hari bolak-balik bandara"
"Nggak masalah kok, udah sana jangan ganggu gue" ucap Felix mendorong tubuh Jisung menjauh darinya, setelahnya Jisung pun berjalan keluar dari kamar Felix, ia pun bersiap untuk ke studio nya bersama Minho.
Setelah Minho menjemput nya kemudian mereka mengendarai mobilnya hingga ke studio Jisung, sebelumnya mereka sudah sempat mampir ke tempat makanan dan minuman unyuk menemani mereka di studio.
"Gimana kabar Felix?"
"Masih kak, aku cuma khawatir Felix nggak bisa bahagia, meskipun secara fisik menunjukkan kalau dia baik-baik aja, tapi batin nya pasti terluka, Felix belum bisa ngelepasin kak Changbin, aku udah berusaha bantu tapi Felix masih tetep berharap kak Changbin kembali" ucap Jisung sambil sesekali meminum minumannya.
"Jangan dipaksa, Ji, kalau dipaksa malah akan semakin sakit buat Felix, Felix belum lepas dari Changbin, kalau dipaksa kasian pasangannya nanti karena Felix masih kebayang-bayang sama sosok Changbin"
KAMU SEDANG MEMBACA
S U R R E N D E R || CHANGLIX • MINSUNG || [ END ]
Fanfiction#LENGKAP# Kisah sepasang saudara kembar yang mengikuti alur kehidupan dimana salah satunya dipaksa mengalah atas semua keadaan. "Felix! gue cinta sama kak Changbin!" - Jisung Arvano Anselio. "Ayo berkorban kak, kak Changbin sayang aku kan?" - Felix...