26 - Ilusi

753 90 28
                                    

"Felix, udah biar aku aja yang nerusin, kan kamu hari ini harusnya libur, maaf ya habisnya tadi aku bingung minta ajarin siapa" ucap Nancy, ia adalah dokter baru di rumah sakit itu, dan kebetulan mereka berkuliah di universitas yang sama di luar n...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Felix, udah biar aku aja yang nerusin, kan kamu hari ini harusnya libur, maaf ya habisnya tadi aku bingung minta ajarin siapa" ucap Nancy, ia adalah dokter baru di rumah sakit itu, dan kebetulan mereka berkuliah di universitas yang sama di luar negeri dulu.

"Nggak apa-apa kok, aku juga nggak ada kerjaan dirumah"

"Baik banget sih kamu, makasih banyak ya, kapan-kapan aku traktir di restoran depan, nggak boleh nolak!"

"Iya-iya ditunggu traktirannya nyonya Nancy"

"Felix, ah maaf, dokter Felix maaf mengganggu waktu libur nya, bisa minta bantuan soal pasien yang baru masuk?" ucap Lia yang baru saja membuka pintu.

"Nggak usah formal begitu, Nancy aku tinggal dulu ya, nanti aku kesini lagi buat cek kerjaan kamu, ayo Lia" ucap Felix.

"Sibuk banget sih dokter satu ini, semangat Felix" kata Nancy.

Felix mengangguk lantas ia berjalan beriringan dengan Lia menuju ruangan pasien yang baru saja masuk.

"Maaf ya Lix, padahal kamu libur hari ini, dokter yang lain sibuk, ada beberapa lagi operasi, jadi belum ada yang periksa sama pasang infus nya" ucap Lia.

"Nggak masalah kok, ayo masuk, kita malah ngobrol nanti kasian pasien nya" ucap Felix.Keduanya pun masuk ke dalam sebuah ruangan untuk mengurus pasien yang baru saja masuk.

Usai dari ruangan tersebut, ia lantas berjalan beriringan dengan Lia lagi ke lorong depan ke arah receptionis untuk mendata pasien yang masuk.Saat di depan receptionis, tak sengaja matanya menatap halaman depan rumah sakit.

"Nggak mungkin. ."

Kemudian Felix berjalan ke luar hingga ke teras rumah sakit, ia melihat pria itu sedang berdiri dengan tangan kiri nya yang bertumpu pada alat bantu jalan, ia lantas menggelengkan kepalanya dan menatap ke arah lain, kemudian memegang kepalanya.

"Nggak, kayaknya aku capek" ucapnya.

"Felix, kamu kenapa? kamu sakit? liatin apa sih kamu?" tanya Lia, Lia sendiri juga tidak percaya dengan apa yang dilihatnya di halaman rumah sakit itu.

"Lia kayaknya aku kecapean deh, aku liat bayang-bayang-"

"Pak Changbin?" tanya Lia.Felix pun segera menoleh ke arah Lia kala gadis itu menyebutkan nama Changbin.

"Kok kamu bisa tau?"

"Felix, ini nyata, liat, itu pak Changbin, kalau cuma khayalan nggak mungkin kan aku juga ngeliat pak Changbin" ucap Lia.

Felix pun menatap dengan lekat pemuda yang diketahui Changbin itu masih berdiri disana menatap Felix dengan sebuah senyuman kecil.

"Tolong bawa ini dulu ya" ucap Felix memberikan berkas datanya kepada Lia.

Kemudian ia berjalan dengan pelan, ada sedikit keraguan apakah itu benar Changbin atau bukan.Namun ia melangkah, semakin dekat dan sosok Changbin tidak menghilang dari pandangannya.Tangannya pun kini terulur untuk menyentuh pipi kiri Changbin.

S U R R E N D E R || CHANGLIX • MINSUNG || [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang