Auburn Roseanne pergi ke Los Angeles dengan harapan dapat menjadi bintang besar seperti Maryln Monroe atau Audrey Hepburn. Auburn memiliki kemampuan untuk berkecimpung di dunia akting namun itu saja tidak cukup, aksen geordie-nya menjadi penghambat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesampainya di rumah, Aubrey berteriak memanggil Perry, ia butuh temannya untuk bercerita dan meringankan beban di hatinya tapi tidak ada siapa pun di rumah selain dirinya sendiri. Sejenak Aubrey terdiam. Ia baru saja ingat bahwa Perry, sahabat baiknya, telah pergi meninggakkan rumah siang tadi.
Air mata tumpah semakin deras membasahi wajah Aubrey. Gadis itu masuk ke dalam kamarnya dengan hati yang hancur tak berbentuk. Ia telah kehilangan orang-orang yang ia sayangi, sekarang tidak ada seorang pun yang bersamanya di saat ia membutuhkan dukungan.
Aubrey kehilangan kendali dan mengamuk di dalam kamarnya. Menghancurkan barang-barang miliknya bahkan tak peduli dengan tubuhnya yang terluka terkena goresan kaca. Setelah semua hancur dan pecah, Aubrey terduduk di samping meja nakas dengan lelah. Rambutnya berantakan, bahunya merosot jatuh, dan matanya memandang kosong lantai dingin yang ia duduki.
Ia telah sepenuhnya kehilangan akal sehatnya saat menarik salah satu laci dan mengambil sekantung pil yang ia simpan di sana. Pil yang ia telan dalam jumlah yang banyak dengan tujuan ingin mengakhiri hidupnya.
Sorry darl, cerita ini sudah terbit dan sebagian cerita sudah dihapus. Cerita lengkapnya dapat kamu beli di google playstore or playbook. Link on my bio!
