3. Pertemuan Kedua

2.9K 315 23
                                    

Aubrey berdandan habis-habisan untuk bertemu dengan Rick McKaggan, produser film yang akan ia perankan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aubrey berdandan habis-habisan untuk bertemu dengan Rick McKaggan, produser film yang akan ia perankan. Ia rela menghabiskan waktu selama berjam-jam demi mencatok rambut keritingnya menjadi lurus. Ia juga berpakaian layaknya selebritis Hollywood, tubuhnya dibalut oleh dress hitam yang ketat dan juga mantel, ditambah lagi Fendi boots yang memeluk kakinya hingga ke lutut. Boots itu Aubrey beli dengan gaji pertamanya bermain peran di salah satu stasiun televisi California.

Sampai di McKaggan Pictures Aubrey menghampiri meja resepsionis namun sambutan yang tak menyenangkan ia terima. Wanita yang ada di balik meja resepsionis itu memperlakukannya dengan tidak ramah, seolah-olah Aubrey adalah wanita yang datang untuk mengemis peran di perusahaan mereka saja. Amarah menguasai Aubrey, gadis itu menegur si resepsionis yang kurang ajar kepadanya. Bukannya Aubrey merasa sok hebat karena telah berhasil mendapatkan peran di McKaggan Pictures, hanya saja sikap ketus seperti ini membuatnya muak. Berulang kali Aubrey bertemu dengan orang-orang yang memandangnya dengan sebelah mata karena ia hanyalah seorang gadis biasanya yang berusaha mengejar impiannya. Tanpa orang dalam, apalagi uang.

Telepon kantor yang berdering menyela perdebatan di antara keduanya. Wanita itu berusaha mengusir Aubrey karena ia tidak percaya bahwa Aubrey adalah wanita yang punya janji temu dengan bos-nya. Tapi setelah mengetahui kebenarannya, wajah wanita itu berubah menjadi kikuk, ia malu dan mengakui kesalahannya kepada Aubrey.

"Maaf, aku tidak tahu kalau kau adalah Ms Roseanne" ucapnya.

Aubrey mendengus, "Itulah yang berusaha kukatakan kepadamu sejak tadi"

"Aku mohon maafkan kecerobohanku, masalahnya banyak wanita sepertimu yang datang setiap harinya dan mereka selalu saja membual agar dapat bertemu dengan Mr McKaggan. Mereka menyulitkan pekerjaan kami, aku harap kau mengerti"

Kekesalan Aubrey mereda dan ia memaafkan sikap kurang sopan yang baru saja ia terima. Ia mengerti setiap pekerjaan pasti memiliki resiko, dan tampaknya wanita ini benar-benar sedang mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaannya.

"Mari kuantar menuju ke ruangan Mr McKaggan" ucapnya dengan sopan.

Aubrey mengangguk setuju lalu mengikuti wanita itu menuju ke lift. Mereka naik ke lantai delapan dan wanita itu mengantarnya langsung ke ruangan produser dari McKaggan Pictures. Saat casting Aubrey telah bertemu dengannya, Rick McKaggan, ia adalah seorang pria tampan yang ramah -meski Aubrey sempat dirayu, tapi Aubrey tahu produser itu hanya bercanda saja.

Wanita resepsionis itu meminta Aubrey menunggu di depan ruangan sementara ia masuk lebih dulu ke dalam ruangan bos-nya. Dari pintu yang sedikit terbuka sayup-sayup Aubrey mendengar perdebatan di antara dua orang pria, ia tidak bermaksud menguping hanya saja perdebatan itu terdengar semakin jelas di telinganya.

"I don't give a fuck! Wanita seperti dia tidak akan menjadi pemeran utama di film terbaruku, ini project yang penting kau tahu itu Rick!"

"Tentu aku tahu, tapi apa salahnya kau bertemu dengan wanita ini terlebih dahulu. Dia punya kemampuan akting yang sangat bagus, persis seperti yang kita harapkan"

"Aku tidak peduli, hanya dengan melihat fotonya saja aku sudah tahu sampai di mana kemampuan yang dia punya. Wanita seperti ini bisa kudapatkan sepuluh hanya dengan satu sen"

Bibir Aubrey terbuka lebar -nyaris menyentuh lantai jika dikatakan dengan bahasa hiperbola. Tapi gadis itu berusaha mengendalikan dirinya karena ia sangat membutuhkan peran ini, bukan perannya lebih tepatnya Aubrey harus bekerja dengan McKaggan Pictures agar kelak produser lain mau meliriknya.

"Penampilan itu persoalan yang mudah, kita dapat mengubahnya"

Dengusan sebal tertangkap oleh telinga Aubrey disusul oleh gerutuan yang tidak terlalu jelas, "Aku tidak punya waktu untuk itu"

"Aku sudah pernah melihatnya secara langsung saat casting, gadis ini luar biasa kau pasti akan menyukainya"

"Tidak akan. Aku mencari seorang wanita yang tepat untuk pemeran utama di film-ku bukan penyanyi bar murahan yang bisa kutiduri"

Sialan!

Itulah yang benak Aubrey lontarkan. Ubun-ubunnya mendidih mendengar semua hinaan yang ia terima di depan ruangan ini. Meski tidak ia dapat secara langsung namun hinaan itu sangat membekas di hati, menampar wajah Aubrey saat pria itu berhasil menebaknya sebagai penyanyi bar murahan yang bisa ditiduri. Brengsek, sekarang Aubrey semakin menyesali percintaan panas yang ia lalui bersama pria asing di malam minggu. Ah!

"Ini salahmu, mengapa kau tidak hadir saat casting? Ingat kalau kita seharusnya bekerja sama dalam pembuatan film ini, aku sudah memilihnya setidaknya hargai usahaku dengan menemui gadis itu!"

Perlawanan tidak lagi Aubrey dengar dari pria sok jago itu.

"Minta Ms Roseanne untuk masuk, Courtney"

"Baik, Mr McKaggan"

Aubrey segera menormalkan dirinya. Ia berlagak seolah-olah tidak mendengar perdebatan yang baru saja terjadi di dalam ruangan itu, dan saat si wanita resepsionis memintanya untuk masuk Aubrey pun masuk dengan langkah yang anggun seakan-akan ia berusaha menepis semua hinaan yang ditujukan kepadanya beberapa detik yang lalu. Satu sen dapat sepuluh? Uh, Auburn Roseanne jauh lebih berharga daripada itu.

Langkah Aubrey terhenti setelah ia masuk lima langkah melewati pintu. Dagunya terangkat, wajahnya acuh, dan ia berdiri anggun di hadapan Rick McKaggan yang ia kenal sebagai produser dari McKaggan Pictures. Meski kesal Aubrey berusaha tersenyum kepada Rick karena Rick adalah pria yang baik tapi Aubrey sama sekali tidak menyapa rekannya, siapa pun dia Aubrey tidak peduli, yang jelas pria yang tengah memunggunginya saat ini telah menghinanya.

"Selamat datang Ms Roseanne kau terlihat mengagumkan, bagaimana kabarmu?" ucap Rick sambil menghampiri Aubrey dan menjabat tangannya.

Aubrey tersenyum ramah, "Aku baik, Mr McKaggan. Bagaimana denganmu?"

"Sangat baik. Mari kukenalkan kepada sepupuku sekaligus produser McKaggan Pictures"

Dahi Aubrey berkerut dalam. Ia pikir hanya Rick McKaggan produser dari McKaggan Pictures, namun ternyata sepupunya yang bermulut pedas ini juga. Rick meletakkan tangannya di pinggang Aubrey tanpa permisi kemudian membawa gadis itu menghampiri sepupunya. Meski enggan, Aubrey tetap melangkahkan kakinya hingga ia berdiri tepat di belakang pria itu. Amarah kian berkumpul di dadanya karena produser McKaggan Pictures yang angkuh tak kunjung berbalik untuk sekedar menyapanya.

Aubrey tidak mengerti apakah pria itu tidak punya nyali untuk sekedar berbalik dan berhadapan dengannya? Yang jelas pria itu terus memunggungi Aubrey dan tampak begitu enggan menyambut kedatangannya dengan baik. Ini penghinaan, andai saja Aubrey sudah menjadi bintang besar ia tidak segan-segan membuat masalah ini menjadi viral.

"Dia adalah Blake McKaggan, produser McKaggan Pictures yang berhalangan hadir saat audisi casting"

Blake...

Aubrey mengingat kencan satu malamnya saat mendengar nama itu. Ia menggeleng pelan berusaha mengusir ingatan kotor dari pikirannya.

"Selamat siang, Mr McKaggan" sapa Aubrey.

Sontak bahu yang lebar itu menegang kaku lalu secepat kilat pria bermulut pedas itu berbalik dan menatap Aubrey dengan kedua bola matanya yang besar. Mulanya Aubrey merasa heran dengan responsnya tapi kemudian ia juga bereaksi sama setelah melihat wajah dari Blake McKaggan.

"Rose?"

Sialan.

- TBC -

Siapa yang kemarin tebakannya jitu?😅

Vote+comment for next!

Hollywood Scandals (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang