9. The Beginning

2.5K 304 25
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Aubrey berdiri jenuh di tempatnya dengan wajah yang tertekuk sebal, sementara itu Blake duduk tenang di hadapannya sambil memperhatikan penampilan baru Aubrey dari ujung kepala hingga kaki. Di dalam benaknya Blake mengumpat berulang kali, penampilan Aubrey yang baru membuat wanita itu semakin mempesona dan seksi dengan cara yang berbeda. Rambut keriting pendek yang membingkai wajahnya membuat rahang cantik dan tulang pipi tinggi Aubrey semakin terlihat. Dan cara berpakaian Aubrey saat ini berkelas, sempurna seperti yang Blake inginkan.

"Lumayan" ucap Blake, enggan memuji secara berlebihan.

Tanpa mengucapkan terima kasih Aubrey yang sudah lelah berdiri pun mengambil duduk di sofa.

"Bagaimana latihan vokalmu?"

"Lancar, Mrs Seymour adalah pelatih yang handal" jawab Aubrey.

"Tentu saja, aku yang memilihnya" sahut Blake dengan angkuh.

Aubrey memutar mata dan enggan mematahkan kesombongan pria itu. Ia sudah cukup lelah hari ini, badannya terasa remuk dan tulang punggungnya seperti mau patah karena duduk di salon selama berjam-jam lamanya. Aubrey butuh ranjang yang empuk dan pelukan Blake-ah bukan maksudnya, selimut.

"Rick sudah menemukan seorang wanita yang akan menjadi asistenmu"

Sontak Aubrey duduk dengan tegak, "Asisten?"

Blake meletakkan gelas winenya di meja sambil berkata, "Ya. Jadwalmu akan sangat padat dan kau butuh seseorang untuk mengurusnya"

"Aku bisa memilih asistenku sendiri" ucap Aubrey.

Blake menatap gadis itu dengan sebal, "Kau tidak bisa memilihnya dengan sembarangan, biar Rick dan aku yang mengurusnya kami lebih mengerti hal semacam ini, jadi jangan ikut campur"

Mendengar ucapan Blake yang kasar membuat Aubrey menjadi kesal. Apa maksud pria itu mengatakan kalau Aubrey tidak boleh ikut campur. Ini masalah karier-nya, ia yang akan memilih sendiri asistennya. Aubrey tidak bersedia mempekerjakan asisten yang Rick atau Blake pilihkan untuknya, karena sesuai rencana ia akan menjauh sejauh mungkin dari pengaruh Blake McKaggan. Aubrey tidak ingin bergantung kepada pria itu, sebab setelah film pertamanya ini selesai ia akan mencampakkan Blake seperti sampah.

"Aku berhak memilih siapa yang akan menjadi asistenku, dia bekerja untukku Blake dan ini adalah karir-ku kita sudah sepakat soal apa yang bisa dan tidak bisa kita lakukan dalam hubungan ini!"

Rahang Blake mengeras, "Jangan berteriak kepadaku Aubrey atau...."

"Atau apa, kau akan memukulku?"

Blake terdiam, dia tidak percaya Aubrey masih berpikir bahwa ia adalah pria yang kasar. Seumur hidup Blake tidak pernah menyakiti seorang wanita secara fisik, ya mungkin ia melakukannya beberapa kali saat bercinta tapi itu atas dasar suka sama suka. Blake memang bajingan, tapi tidak seburuk yang Aubrey bayangkan.

Hollywood Scandals (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang