setelah kejadian itu chanyeol dan baekhyun tidur terpisah, dan baekhyun mengerti itu.
saat ini pukul 23.00 baekhyun tengah berdiri depan kamar chanyeol dengan membawa sebuah surat yang ia gengam.
tok tok tok
“chan…”
“masuklah” izin chanyeol
baekhyun pun memejamkan matanya sebentar lalu membuka pintu dan memasuki kamar yang gelap.
“ada apa?” tanya chanyeol.
“chan kenapa ini gelap sekali? aku tak bisa melihatmu dengan jelas”
chanyeol pun menyalakan lampu guna menerangkan kamar itu. saat lampu sudah menyala pandangan chanyeol langsung terjatuh pada ampau yang dibawa baekhyun.
“kau sudah mengurusnya ternyata, kemarikan” minta chanyeol namun baekhyun menyembunyikannya dibelakang punggungnya.
“sebenar chan… ada satu permintaan yang ingin aku dapatkan untuk terakhir kalinya”
“apa? katakan”
“aku- aku ingin kau memelukku sepanjang malam, untuk terakhir kalinya”
“tapi jika kau tak mau tidak apa-apa chan aku tak memaksa”
chanyeol pun terdiam.
“baiklah”
“terima kasih chan”
baekhyun pun meletakkan angpau yang ia bawa pada nakas, lalu ikut bergabung dengan chanyeol yang sudah merebahkan diri diranjang. baekhyun tidur dengan langsung memeluk chanyeol erat.
ia merasakan hangat, kehangatan yang selalu memeluknya jika ia merasa dingin. pelukan nyaman saat ia merasa kosong.
“pelukanmu selalu menyamankan, aku pasti akan selalu mengingat pelukan ini. pelukan ternyaman,pelukan yang selalu menghangatkan ku”
chanyeol hanya terdiam dan memeluk baekhyun, malam ini…adalah malam dimana ia masih menjadi sosok suami.
“seseorang yang ditakdirkan tuhan untuk bersamamu pasti sangat bahagia, dia beruntung sekali bisa merasakan hangatnya pelukanmu. bisa hidup bersamamu sampai kau tua nanti…”
“dia pasti sangat bahagia bisa hidup bersamamu,dia pasti benar-benar sangat dan sangat bahagia” baekhyun terus mengucapkan kalimat-kalimat itu dengan suara seraknya, suara ingin menangisnya.
“takdir tuhan indah…tuhan akan mempersiapkan, akan menata semua dengan baik. bahkan sangat baik”
“wahh aku tak percaya ini, aku hiks aku-”
“cukup bee, tolong nikmati malam ini dengan baik jangan menyia-nyiakan waktu” potong chanyeol yang membuat baekhyun terdiam.
“hiduplah dengan baik chan…maafkan aku yang sudah gagal menjadi seorang istri bagimu. tak apa jika kau tak mau memaafkan, karena… aku sudah sangat bersalah padamu…”
“hiduplah dengan baik chan…, dan jagalah anak-anak dengan baik jika semua tak bisa membuat mereka bersamaku”
“sudah, jangan mengatakan itu lagi. aku memaafkanmu dan… jaga dirimu baik-baik, hiduplah dengan baik bee. aku mencintaimu sangat mencintaimu bee”
baekhyun pun menatap chanyeol lekat, chanyeol pun mendekatkan bibirnya lalu mencium bibir baekhyun dengan sangat lembut seolah itu adalah benda yang sangat mudah hancur.
keduanya saling memangut dengan derai air mata yang terus menerobos keluar, mereka merasa nyaman namun juga sakit bersamaan.
baekhyun mengambil keputusan ini karena ia memang merasa tak pantas untuk chanyeol, sebagaimana pun ia menjanjikan tapi tak bisa menjamin kemungkinan akan kembali terulang,rumit.
keduanya saling memberi kehangatan dihari terakhir mereka menjadi suami istri, kenyamanan dan kehangatan yang akan selalu mereka rindukan.
air mata terus menghiasi kegiatan keduanya, terasa sesak namun merasa ini adalah sebuah keputusan yang tepat.
selesai melakukan kegiatan itu pun chanyeol menangis diatas tubuh baekhyun yang juga menangis pilu, dengan tangannya ia gunakan untuk menyanga tubuhnya agar tidak menyesakkan tubuh baekhyun.
“hiks hiks hiks” suara tangis keduanya bersautan, saling memberi tau betapa sedihnya hati mereka masing-masing.
“terima kasih bee terima kasihh…”
“hiks hiks terima kasih juga chan hiks, maafkan aku hiks”
“maafkan aku juga bee hiks, aku… merasa gagal”
“tidak chan hiks aku yang merasa gagal hiks,jika nanti hak asuh anak-anak jatuh padamu tolong jaga dengan baik hiks”
“aku pasti menjaga mereka bee, aku berjanji. tolong tetap ingat bahwa kita pernah saling membagi keluh kesah bersama”
“maaf jika kau belum sepenuhnya mendapatkan apa yang belum kau dapatkan dariku, maaf kan aku…”
“aku mencintaimu bee…”
“a-aku juga chan hiks hiks chan hiks hiks aaaaa sakit sekali hiks hiks” baekhyun memeluk tubuh chanyeol erat, sangat erat dan mencengkram dadanya yang terasa sesak.
keduanya memeluk erat dengan tanpa sehelai benang pun, sangat erat. merebahkan diri dengan masih saling memeluk tak merasa mengantuk karena mereka takut jika ini akan berakhir dengan cepat. sesekali memejamkan mata dengan air mata yang masih setia menemani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love season 2 GS (CHANBAEK) [END]
FanfictionSebelum baca season 2 Jangan lupa baca season 1 dulu!🤍 jangan lupa follow vote komen