part 14

614 67 1
                                    

"kenapa kau tak memberikan kabar sama sekali baek! kau tau chanyeol dan anakmu menunggu kabarmu tapi apa? apa yang kau lakukan! kau bukan lagi anak kecil! kau seorang ibu!"

suho kira baekhyun sudah berubah kembali tak lagi memainkan sebuah hubungan, apalagi dia sudah berada dititik hubungan hidup semati.

"dengan mudahnya kau membuka ruangan untuk orang lain yang padahal masih ada perasaan yang harus kau jaga dengan baik!"

baekhyun sedari tadi menunduk dan mendengarkan apa kata sang kakak yang tengah memarahinya.

"apa pantas seorang ibu,seorang istri melakukan hal seperti ini? kau tak ingat dulu kau yang merebut chanyeol dari irene. tapi sekarang?...kau menyia-nyiakan chanyeol"

"kau tau bukan chanyeol sangat mencintaimu, walaupun aku tak tau sebenarnya tapi aku merasakan!"

"sampai kapan kau akan melakukan ini pada chanyeol? sampai kapan kau masih tetap bersikap seperti ini? kau sudah memiliki anak! dan sudah seharusnya kau merubah sikapmu baek!"

"sekarang pikirkan! chanyeol masih bertahan hanya karena mencintaimu! bodoh bukan?"

"dan kau! kau lebih bodoh karena mensia-siakan lelaki seperti chanyeol!"

"aku memang sangat menyayangimu! kau adalah keluargaku satu-satunya! aku akan melakukan apapun untukmu. tapi, sudah cukup aku memanjakanmu yang semakin hari semakin tak tau mana yang harus kau lakukan dan tidak!"

"pikirkan anakmu! anakmu masih kecil! mereka membutuhkan sebuah kebahagiaan yang berhak mereka dapat dari kedua orang tuanya!"

"sekarang kau pilihlah, kriss kekasihmu itu atau chanyeol suamimu yang tetap mempertahankamu padahal kau sudah menyakitinya!" kata suho lalu pergi meninggalkan baekhyun yang menunduk dan mulai meneteskan air matanya.

Baekhyun pun berjalan memasuki kamarnya, ia mendudukan diri dilantai dan menyandarkan kepalanya pada pinggiran ranjang dan menumpu tangannya.

ia terus meneteskan air matanya merasakan sakit dan kecewa pada dirinya sendiri, ia memandangi sebuah pigora foto yang berisi foto keluarga kecilnya yang telah ia sakiti.

"aku tak pantas mendapatkan seseorang sebaik dirimu chan..."

"aku sudah mengkhianatimu sampai sejauh ini..."

"a-apa aku harus melepaskanmu? k-kau pantas mendapatkan orang lain yang bisa membuatmu bahagia chan...hiks hiks chan hiks maafkan aku chan hiks hiks" baekhyun pun menangis sejadi-jadinya merasakan sesak pada hatinya.

toktok

"masuklah tidak dikunci" kata baekhyun mempersilahkan dengan masih menangis.

"baek..."

"eonni..."

lay lah yang datang, lay mendekat kearah baekhyun lalu mendudukan diri dilantai disamping baekhyun.

"bukankah cinta sangat rumit? tuhan menciptakan hati untuk merasakan perasaan yang tak bisa menetap pada satu titik"

baekhyun pun diam mendengarkan kalimat yang disampaikan lay.

"Mencintai...lalu menyakiti..."

"tak ada seseorang yang mengaharapkan sebuah kesakitan hadir, bahkan mereka akan berlomba-lomba menjauhi sebuah kesakitan"

"bahkan ada yang memilih melepaskan, dan membiarkannya berjuang mendapatkan kebahagiaannya"

"Cinta datang memang bukanlah sebuah permintaan, tapi murni dari tuhan rasa itu tumbuh"

"tapi, disitulah manusia harus bersikap tegas untuk menyikapi semua dengan baik dan tepat"

"aku tak tau apa yang kau rasakan sebenarnya, tapi...kau harus mengambil sebuah keputusan yang tepat baek...membahagiaan diri sendiri memang penting. tapi... memikirkan perasaan orang lain juga perlu..."

"aku tak membela siapapun, aku hanya mengatakan apa yang harus kukatakan"

"Jika kau sudah berjalan terlalu dalam, maka kau juga harus mencari jalan untukmu keluar"

"karena untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan... harus merelakan suatu hal yang berharga sekalipun selagi itu tepat"

"ada dua pilihan. bertahan namun sebuah kesakitan yang tumbuh atau melepaskan dan mencari kebahagiaan yang lain..."

"dan kau...harus memikirkan dengan matang. jangan mengambil keputusan yang gegabah"

"namun kalau aku berada diposisimu, aku akan melepaskan... lalu membiarkan dia mendapatkan kebahagiaanya, kebahagiaan yang memang seharusnya dia dapatkan"

"karena sebuah hubungan yang sudah terdapat sebuah penghianatan,maka seterusanya atau diwaktu yang lain yang akan datang, akan tumbuh sebuah penghianatan-penghianatan yang lain"

"menetapkan hati pada satu titik memang sulit, tapi itulah tugas kita untuk mempertahankan dan mendapatkan hubungan yang kita inginkan"

baekhyun hanya menatap lekat lay yang mengatakan kalimat-kalimat itu, kalimat-kalimat yang langsung tertancap pada hatinya. air matanya masih setia menetes dari pelupuk matanya.

"B-baekhyun hiks tak ingin menyakiti chanyeol lagi hiks, kau benar hiks chanyeol berhak mendapatkan kebahagiaannya hiks hiks eonni... hiks hiks" lay yang mengerti perasaan baekhyun pun menarik baekhyun dalam pelukannya, memeluk dan mengusap rambut baekhyun persis seperi seorang ibu yang menenangkan anaknya.

"hiks yatuhan... hiks ini sakit hiks,chanyeol... hiks maafkan aku hiks kau pasti sangat sakit hiks"

"kau berhak mendapatkan kebahagiaanmu hiks, ya tuhan hiks" baekhyun terus menangis sejadi-jadinya dan memukul dadanya yang terasa sesak, ia sangat kecewa pada dirinya sendiri. ia menyakiti hati keluarga kecilnya.

Crazy Love season 2  GS (CHANBAEK)  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang