Prolog

8.9K 1.3K 24
                                    

"Perempuan sialan! Lu istri gue! Lu harus turutin semua kata gue!"

"Masih berani lu ngejawab gue, hah?!"

"Diam! Perempuan sialan!"

Aku terbangun dengan peluh membanjiri dahiku. Dadaku bergerak naik dan turun dengan napas tak beraturan. Mataku dengan gemetar menerawang ke setiap sisi kamarku sebelum akhirnya aku menyadari kalau aku baru saja bermimpi buruk... lagi.

Aku kemudian mengulurkan tanganku untuk membuka laci di meja samping tempat tidurku. Aku mengambil botol berisikan pil obat. Membuka botol itu lalu mengambil sebutir pilnya, aku menelannya dengan bantuan tiga teguk air putih dari gelas minumku.

Usai meminum obat itu, aku baru bisa mengatur napasku. Mataku kembali terpejam, namun aku sudah sepenuhnya tersadar. Sudah hampir satu tahun berlalu tanpa mimpi buruk itu, kenapa malam ini ia kembali lagi? Apakah hari-hariku akan kembali dihantui oleh mimpi akan kenangan buruk itu lagi seperti dulu?

Tidak!

Membuka mata kembali, aku beringsut turun dari ranjang tidurku. Jam di dinding baru menunjukkan pukul setengah dua pagi. Aku lantas mengambil remot untuk mematikan televisi yang selalu sengaja kunyalakan setiap saat aku akan tidur. Aku tak bisa tidur jika hening. Keheningan hanya akan membawa otakku kembali memikirkan hal-hal yang sangat ingin kulupakan.

Keluar dari kamarku, aku membuka pintu lainnya yang berada tepat di hadapan pintu kamarku. Aku membukanya dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara yang dapat mengusik ketentraman tidur sang pemilik ruangan.

Berjalan dengan pelan, aku menghampiri sosok yang tengah terlelap di atas ranjang dengan selimut bergambar karakter kartun doraemon kesukaannya. Dengan hati-hati, aku duduk di tepian ranjangnya. Tanganku terulur untuk mengusap punggung tangannya yang mungil meski tak lagi semungil dulu saat ia terlahir dari rahimku.

Azzam, putraku. Satu-satunya lentera kecil yang kumiliki untuk menerangi gelapnya duniaku. Satu-satunya alasan aku masih dapat bertahan melewati setiap rintangan di jalan hidupku. Satu-satunya hal yang kusyukuri dari sekian banyak hal yang kusesali. Dan, satu-satunya lelaki yang kubutuhkan untuk berada di sisiku...

Seharusnya selalu seperti itu sebelum kemudian ia datang dan membuat pendirianku mulai goyang.

─ Raya Tsabina ─

==============================

Halooo gaiss! Akhirnya kita berjumpa lagi setelah berapa lama ya aku gak update cerita di wattpad? Wkwkwk aku lagi nyari wangsit gais maafkeun ya jadi hiatus bentar🙏

Untuk merayakan kembalinya aku ke dunia orange ini, aku membawa cerita baru nih biat kalian. Yuk drop your support in comment section. Aku bakal sangat senang baca semuanya satu persatu😊

Semoga cerita ini tak hanya sekadar mengisi waktu luang kalian ya tetapi juga punya tempat tersendiri di ruang hati kalian. Aamiin.

Selamat menjalankan ibadah puasa juga untuk yang menjalankan! Semangat puasanya yaa💪 Semoga segala ibadah yang kita jalankan di bulan ramadhan ini Allah berikan pahala yang melimpah. Aamiin

Last but not least, enjoy the story!
Happy reading😉

Much love,

Asty K
15 April 2021
Follow me on instagram: @atyampela

Jalan Raya [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang