15 | Terusik

3.6K 931 15
                                    

"Terima kasih banyak ya, Mbak, Bu. Saya permisi dulu. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam." Aku dan Tante Kinan kompak menjawab salam yang diucapkan oleh wanita paruh baya bernama Bi Ning yang akan menjadi asisten rumah tanggaku mulai besok. Sebenarnya nama beliau adalah Ayuningsih, tapi beliau bilang orang-orang lebih sering memanggilnya dengan sapaan Bi Ning. Aku pun sejak awal menghubunginya juga memanggilnya begitu sebab memang nama itulah yang tertulis di kertas catatan yang Tante Kinan berikan padaku tempo hari.

Aku memutuskan untuk mempekerjakan Bi Ning setelah mewawancarainya bersama Tante Kinan tadi. Sebenarnya lebih banyak Tante Kinan yang bertanya pada Bi Ning sih dibandingkan aku. Dilihat dari sikap dan jawaban Bi Ning sewaktu kami tanya-tanya tadi, beliau sepertinya memang berpengalaman menjadi ART. Poin tambahan karena ada tetanggaku yang mengenalnya dan rumah Bi Ning juga masih terbilang dekat. Jadi kalau suatu waktu ada suatu hal terjadi, aku lebih mudah untuk mencarinya.

"Mama, kita jalan-jalan, yuk?" Aku tengah menuangkan refill minyak goreng ke dalam botol sewaktu Azzam menghampiriku.

"Jalan-jalan ke mana, Sayang? Kan kemarin udah sepedaan," ujarku padanya meski mataku masih fokus mengawasi perpindahan wadah benda cair di tanganku agar tidak tumpah.

"Ke luar, Ma. Aku mau main yang tembak-tembakan sama pancing-pancingan itu."

Aku menutup rapat botol minyak yang telah terisi penuh dan membuang kemasan refill yang sudah kosong ke dalam tempat sampah. Sambil menatap mata putraku yang penuh harap agar aku memenuhi keinginannya, aku menghela napas pelan. Sebenarnya aku ingin menikmati hari minggu ini dengan bersantai di rumah karena kemarin sudah cukup lelah menemani dan mengawasi Azzam bermain sepeda. Tapi yaa mau bagaimana lagi? Aku yakin para ibu juga merasakan hal yang sama sepertiku. Menolak permintaan anak adalah suatu hal yang sangat sulit dilakukan. Tak apa lah, aku masih bisa bersantai nanti malam. Toh sejak pindah ke sini Azzam memang belum pernah jalan-jalan ke luar. Tempat paling jauh dari rumah yang ia datangi ya hanya daycare. Itu pun gak bisa dibilang jauh juga.

"Ya udah, Azzam coba tanya Nek Kinan mau ikut atau enggak," kataku akhirnya.

"Horeee! Oke, Ma!" Putraku langsung berlari menuju Tante Kinan yang entah sedang melakukan apa di luar. Selagi Azzam menemui Tante Kinan, aku mencuci tangan lalu masuk ke dalam kamar untuk mencari baju ganti karena gak mungkin juga dong aku keluar rumah pakai daster.

"Ya, kamu mau pergi?" Azzam sepertinya sudah memberi tahu Tante Kinan karena kini tanteku langsung menghampiriku ke kamar bersama Azzam yang menggandengnya.

"Iya, Tan, Azzam mau main katanya. Tante ikut, yuk? Kita makan siang di luar aja sekalian," kataku seraya mengeluarkan celana jins beserta peplum top dari dalam lemari untuk kukenakan.

"Tante kayaknya di rumah aja deh, Ya. Kamu sama Azzam perginya pakai mobil Manda aja. Di luar panas banget."

Aku mengangguk menyetujui usul Tante Kinan. Kebetulan aku juga belum manasin mesin mobil Manda hari ini jadi sekalian kupakai pergi keluar saja. "Ya udah, Tan, nanti Raya bawain makanan ya. Tante mau makan apa?"

"Gak usah lah, Ya. Kalian aja yang makan di luar. Tante bisa makan di rumah sekalian masak buat makan malam. Ya udah, kamu ganti baju deh biar Tante yang gantiin baju Azzam."

Tersenyum, aku mengangguk dan membiarkan Tante Kinan membawa Azzam keluar kamarku bersamanya. "Makasih, Tan," kataku sebelum kemudian bersiap untuk ganti pakaian.

***

Suasana di game center yang bertempat di lantai paling atas salah satu mall yang cukup sering kudatangi bersama Azzam dulu memang tidak pernah sepi pengunjung. Tempat bermain itu selalu ramai entah saat weekday ataupun weekend. Namun, di akhir pekan seperti ini tingkat keramaian pengunjung sepertinya bertambah lebih dari dua kali lipat dibandingkan hari biasa. Terlihat dari adanya antrian di beberapa spot permainan yang biasanya hanya dimainkan oleh satu atau dua orang saja.

Jalan Raya [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang