Nyanyian pagi ini diawali dengan teriakan Renjun, membuat isi satu kosan keluar menghampiri pemuda keturunan China itu. Dan alangkah kagetnya lagi mereka saat melihat Yangyang menangis di lantai kamarnya gara-gara Renjun.
Doy selaku yang paling prihatin mendekat ke arah yang termuda, menanyainya prihal apa yang terjadi sebelumnya. Yangyang ingin membuka mulutnya tapi Renjun malah keras tertawa, membuat yang lainnya mulai berpikir dia sakit jiwa.
"Apa sih, Njun, abis teriak ketawa lu, sakit lu abis balikan sama Hyuck?"
"Lo ga tau aja apa yang gue ketawain, lo semua pasti ketawa juga deh kalau tau."
"APA SIH, WAJAR KAN GUE UDAH DEWASA WAJAR MIMPI BASAH!" Yangyang berteriak, dari tadi ia menahan diri karena ulah Renjun yang mengejeknya.
Mereka langsung saling pandang.
"HAHAHA, lucu kan? ya lucu lah. Kalau udah mimpi basah tu tandanya lo harus cari pasangan, hahaha, jomblo dari lahir sih."
"Lo nyindir gue, Njun?" Jeno jelas tersindir dengan ucapan Renjun, apa hubungannya mimpi basah sama jomblo dari lahir?
Ini namanya sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, cuma ya dalam konteks yang berbeda. Yang bisa membawa petaka, Renjun menghentikan tawanya, tersenyum canggung ke arah Jeno.
"Njun kamu ga boleh gitu, jodoh kan ada yang ngatur. toh pacaran lama juga belum tentu nanti akhirnya bakal sampai pelaminan." Doy berbicara sambil masih mengelus bahu Yangyang.
"tuh dengar, lo sih ngejek Yangyang ga ngajak gue ga ada yang bantuin lo kan, cih kasihan." Aheng dengan wajah songongnya sok bener sebelum kepalanya ditempeleng Lucas.
"Udah tua masih aja kayak bocah."
"Bang lama-lama lo gue aduin ke komnas HAM deh keseringan lo mukulin gue. KDRT mulu."
"Heh cangkemu, KDRT apaan kita nikah aja ngga tuh," sebuah kode jika disadari.
"Kekerasan Dalam Rukun Tetangga, lo benar-benar yah, untung badan lo gede padahal kalau kek Renjun gue ajak gulat lo."
"ADUH Bang John!" keduanya berteriak saat Johnny dengan sadisnya menarik telinga kedua orang itu lantaran kesal masalah dikosan ini tiada akhir karena dua manusia otak setengah jadi.
"Minta maaf lo sama Yangyang, Njun. Ga baik ngejek gitu, pernah jomblo juga kan?"
Renjun mengangguk, takut juga dengan aura Johnny yang kini tengah menarik Aheng dan Lucas.
"Udah, Yang, jangan sedih." Jeno ikut mendekat.
"Ya gimana ga sedih, Jen, dia ngejekin gitu."
"Emang lo mimpi apaan, Yang, sampe basah?" Jaemin yang sedari tadi tidak kebagian dialog berbicara.
Doy menatap tak percaya dengan pertanyaan Jaemin.
"Lo mau ngejekin gue juga?"
"Ya ngga gue penasaran aja. Ampe kasur lo dijemur gitu, mimpi kebanjiran atau tsunami?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantra Cinta [MARKNO]
FanfictionIni kisah suka dukanya mahasiswa semester akhir. . 'Hari ini saya tidak masuk. Saya sakit gigi.' Jeno tersenyum sambil menggenggam ponselnya erat. Rasanya sangat percuma ia menahan kantuk 2 jam menunggu dosennya. Rasanya percuma bangun subuh-subuh m...