17. sebelum ujian

2.1K 303 73
                                    

Malam dan hujan, sejujurnya Jeno menyukai suasana ini yang bisa membuatnya lelap tertidur sampai hari esok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam dan hujan, sejujurnya Jeno menyukai suasana ini yang bisa membuatnya lelap tertidur sampai hari esok. Namun, sekarang, lelaki april ini masih asyik menatapi titik hujan yang menghantam jendela kamarnya. Jeno sedang kalut, ia tak bisa memejamkan matanya, dan kini malah kian larut dalam pikirannya.

Ada banyak andai dalam kepalanya, deru nafas berat sering kali ia hembuskan saat dirasa pikirannya kian jauh menyentuh titik-titik hitam dikehidupannya.

Jeno bukan tidak bersyukur, hanya saja entahlah...

Besok adalah jadwal seminar proposalnya, ya seperti kata Mark diawal dosen pembimbingnya langsung acc mendengar pembimbing kedua adalah Mark, si dosen killer yang seperti menuntut kesempurnaan pada mahasiswanya. Yang mana jatuhnya hanya menghabiskan waktu, terkadang. Sampai banyak mahasiswa yang menyerah, berakhir mencari pembimbing baru.

Jeno senang setidaknya ia sudah melewati tahap itu, tepatnya melewati si setan berwujut malaikat itu. Yang Jeno dengar dari teman-temannya semprop itu tidak terlalu susah,  penyeminar lebih banyak memberi masukan, tambahan materi dan mengarahkan bagaimana sekiranya nanti diproposal. Intinya tidak ganas banget gitu seperti sidang hasil.

Jeno sangat senang, dia merasa semua yang ia siapkan sudah sangat pas dan matang. Semprop sudah digenggamannya.

Namun, sepertinya Tuhan sangat senang mengujinya. Nama dosen gila- tapi tampan-nya itu bertengger manis sebagai penyeminar pertama. Jeno ingin berteriak protes, tapi bisa-bisa Jeno tidak jadi semprop. Malah jadwalnya diundur, waktu terbuang percuma.

Dan malam ini Jeno mengabaikan materinya, lebih memilih menghabiskan waktu merenung bagaimana hari esok menyambutnya.

Lalu sebuah notif menyadarkannya dari lamunan.

"Apaan sih, so tau banget ni dosen," ia bergumam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apaan sih, so tau banget ni dosen," ia bergumam. Mengabaikan pesan dari si pengirim.

 Mengabaikan pesan dari si pengirim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mantra Cinta [MARKNO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang