Mantra Cinta [MARKNO]

18. udah tunangan aja

selamat datang, silakan membaca😊

"Ini harusnya ada lampiran datanya, walau anda ambil penelitian kualitatif tapi data itu penting. Ini kisi-kisi pertanyaan yang akan anda ajukan begini saja? Benar ini yang diajarkan pembimbing anda? Apakah ini sesuai dengan variabel penelitian yang anda ambil?" Pertanyaan itu keluar dari penyeminar 1, yang menjabat sebagai kaprodinya.

Jeno membulatkan matanya, seingatnya dia sudah memasukan data yang benar sesuai arahan pembimbingnya, lalu pertanyaan, sialan Jeno ingat sekali Mark tidak memeriksa bagian itu. Jeno ingat karena dia keburu frustrasi minta acc kemarin sampai bagian itu tidak diperiksa secara benar.

"Mohon maaf sebelumnya bapak penyeminar satu, untuk data lampirannya memang hanya seperti itu yang diberikan oleh pihak pendidikan tempat saya penelitian. Lalu-"

"Harusnya anda mencari data lebih banyak dan valid lagi, jangan terpaku hanya dengan yang mereka berikan."

Jeno menenangkan setan dalam dirinya yang bangkit ingin memaki Mark, apa lelaki kebule-bulean itu tidak sadar apa yang tempo hari ia sarankan pada Jeno-atau apa yang ia lakukan pada Jeno. Namun dalam sidang study dilarang keras menyalahkan pembimbing, jadi Jeno hanya tersenyum dan mengangguk. "Baik, Pak."

"Untuk kisi-kisi soalnya diperbaiki lagi, kemarin kan sudah saya bilang saat bimbingan sesuaikan dengan rumusan masalah Anda, pecah setiap variabel pada poin-poin pertanyaan untuk hasil skripsi Anda nantinya. Agar nanti pada saat anda melakuka wawancara pada narasumber pertanyaanya sudah tersusun dan tidak berantakan seperti ini."

"Baik, Sir."

Seingat Jeno penyeminar satu yang tadi tengah menanyainya, namun baru sedikit yang ia jelaskan pembimbingnya itu malah lebih banyak berbicara.

Baik, mari berpikir positif bahwa yang Mark lakukan saat ini adalah membantu Jeno lolos dari pertanyaan dosen penyeminar satu, kritik dan sarannya sangat baik dan membangun. Namun bagi Jeno hari ini aura negatif jadi lebih dominan, jadi dalam pikirannya sudah terlanjur menyumpah serapah pada dosen pembimbingnya yang kini tengah menyorotinya tajam.

"Nah, benar apa yang bapak Mark ucapkan. Saudara Jeno sejauh ini proposal Anda sudah bagus, namun ada beberapa hal yang harus anda perbaiki ke depannya. Saran dari saya yang pertama adalah ada beberapa pokok materi yang harus anda tambahkan pada kajian teori anda, lengkapi data-data yang dibutuhkan dan kisi-kisi pertanyaan lebih tersusun lali sesuaikan dengan variabelnya ya saudara Jeno." Dosen itu tersenyum ramah.

"Siap, Pak, terima kasih." Jeno mengangguk, setidaknya masa tegangnya hampir berlalu. Lalu ia menoleh pada penyeminar duanya, menunggu dosen gilanya itu melontarkan kalimat ajaib yang tentunya membuat Jeno ingin sekali mengulitinya.

"Bapak Mark, selaku penyeminar dua sekaligus pembimbing saudara Jeno ada yang ingin ditambahkan baik memberi kritik atau saran, Pak?"

"Saudara Jeno, anda harus lebih serius mengerjakan skripsi. Jangan banyak menghabiskan waktu untuk hal tidak penting jika anda ingin lulus tahun ini. Lebih sering revisi ke pembimbing agar hasilnya lebih baik lagi. Perbanyak lagi pustakanya, jangan malas membaca atau mencari materi ...."