.... Satu minggu kemudian
[Yongsun POV]
Pukul 10.00
Kehamilan ku kini berjalan hampir dua bulan masih terlalu dini untuk melihat jenis kelaminnya, tapi ini adalah anak pertama jadi rasa penasaran dan antusias ku dengan apakah ini laki-laki atau perempuan sangat luar biasa. Apa semua calon ibu merasa seperti ini??
"Sayang? Yongsun?,"
Seseorang memanggil dari dalam rumah, "dibelakang." jawabku
Eomma datang menghampiri dengan membawa berbagai buah dan juga susu hamil untukku. Semenjak aku dan Moonbyul mengumumkan berita kehamilan ini pada para orang tua mereka memaksa untuk menginap. Karena mereka ternyata sama saja seperti Moonbyul tidak mengijinkan ku melakukan banyak hal, bahkan rencana untuk menyewa pembantu pun terpaksa ditunda
"Tuh kan dibilangin susah, udah nanti biar eomma yang jemur bajunya.. Kamu duduk saja" kata eomma
"Eomma, biarkan aku melakukan sesuatu."
"No darling, kamu lupa tadi pagi habis mual-mual"
"Tapi eomma--.."
"Suuttt jangan banyak tapi-tapi, sini duduk" jawab eomma sedikit memaksa
Aku menghela nafas panjang teringat apa yang eomma katakan, memang pada trimester pertama ini aku sering sekali mual apalagi saat pagi hari rasanya perutku seperti diaduk. Nafsu makan ku juga berkurang rasanya hamil ini terlalu berat tapi disisi lain aku juga menikmatinya
Eomma mengajakku masuk setelah cukup lama duduk dan berbicara banyak hal tentang kehamilanku. Rasanya baru kemarin aku duduk dipangkuan eomma dengan eomma yang menyisir rambutku, sekarang aku akan memiliki anakku sendiri.
Waktu cepat berlalu
"Aku pulang,"
Suara yang sangat tidak asing ditelingaku menggema seruangan, suara yang selalu ku rindukan. Itu adalah Moonbyul ia baru saja pulang dari meeting pertemuan dengan klien.
"Kenapa lama sekali?," kataku yang kini duduk disofa ruang tengah
"Banyak jadwal meeting tak terduga hari ini"
Moonbyul melepas sepatu dan menaruh kunci pada tempat biasanya
"Ini hari sabtu harusnya kau libur," jawabku dengan nada seolah aku marah padanya
Aku tau aku sedikit berlebihan, ia hanya menjalankan tugasnya sebagai direktur diperusahaannya. Tidak masalah sebenarnya tapi kali ini berbeda, sejak beberapa hari yang lalu aku selalu ingin Moonbyul berada didekatku. Aku gelisah ketika tidak melihatnya meski baru beberapa menit ia pergi, bahkan terkadang aku memaksanya untuk absen ke kantor
"Uuu sayangg.. Maaf ya"
"Kangen ya?, mamanya apa dedeknya nih yang kangen?"
Aku menunjuk bagian perutku, menandakan bayiku yang merindukannya meskipun sebenarnya aku juga
"Ooh, sini daddy kiss" Moonbyul duduk disamping dan merendahkan tubuhnya
Namun belum sempat Moonbyul mencium perutku "Hoekk.." aku menutup mulut, tiba-tiba rasa mual itu datang
"Yong? Kenapa?" Moonbyul menaruh telapak tangannya didahi ku namun itu hanya membuat mual ku semakin parah
Aku berlari pelan menuju kamar mandi luar dekat dapur, rasanya tidak bisa ditahan
"Hoekk.. Hoeekk,"
Aku mencoba mengeluarkan isi perutku tapi tidak ada yang keluar, rasanya menyesakkan
"Yong? Babe?,"
Moonbyul masuk kamar mandi karena pintu tidak ku kunci
"Stop, berhenti bergerak" ucapku menghentikan langkahnya
"Wae?" tanyanya
"Kau bau sekali Byul, aku tidak suka"
Penciuman ku kini bermasalah, bagaimana tidak! baru beberapa hari yang lalu aku ingin selalu bersama Moonbyul, namun kini apa?? Bau tubuhnya saja sudah membuatku mual
"Hah?? Aku memang baru pulang tapi aku tida sebau itu Yongsun," Moonbyul mencoba mencium aroma tubuhnya sendiri
"Look, aku tidak bau," langkahnya mulai mendekat lagi
"Pliss stop," tegas ku menahan mual yang terus mendera
Aku memaksa Moonbyul untuk mundur dan menjauh dari kamar mandi, dengan rasa berat hati yang tercetak jelas diwajahnya ia menurut lalu berlalu hanya sampai sekitar 2 meter dari kamar mandi
"Sayang ada apa?? Kenapa tiba-tiba seperti ini," ucapku pada bayi dalam perutku
~
Sejak rasa mual ku menyerang ketika berada didekat Moonbyul para orang tua meminta Moonbyul untuk menjauh dariku sementara waktu. Jelas ia protes dan uring-uringan namun mau bagaimana lagi bayinya sendiri yang menginginkannya
"YONGG., KOK JADI GINII, KIM YONGSUN!!" katanya sedikit berteriak ia berada didapur sedangkan aku diruang tengah
Aku tidak menjawab rasanya aku sedang tidak ingin melihatnya sekarang, segala sesuatu tentangnya wajahnya bau tubuhnya semua aku tidak menyukainya. Untuk saat ini, tentu bukan keinginanku pastinya
"Baby jangan seperti ini, she's your daddy. Don't hate her" ucapku mengelus perutku sendiri
.
.
.Pukul 19.38
[Byulie POV]
Kami baru saja selesai makan malam, Yongsun awalnya menolak makan karena rasa mualnya yang terus berlanjut, dan katanya itu semua salahku. WTH memang apa yang sudah ku lakukan??
"Aku mau makan, tapi Moonbyul jangan disini? Aku mual jika melihat atau mencium bau tubuhnya"
Begitu sekiranya yang ia katakan 30 menit yang lalu. Lalu dengan sangat amat terpaksa aku harus makan sendirian diruang tengah menjauh dari pandangan Yongsun, disaat mereka bersenda gurau aku hanya sendirian menonton tv. Apa asiknya?? aku juga mau bergabung ;((
"Gini amat sih punya nasib, kemaren disayang sekarang dibuang.," gerutu ku tidak jelas
Ku lihat Yongsun menaiki tangga ia menuju kamar, sekarang pukul 21.45 sudah masuk waktu untuknya untuk tidur. Kemudian aku bergegas menyusulnya, berharap ada kesempatan. Namun belum sempat aku sampai kamar ku lihat Yongsun sudah mengeluarkan bantal dan juga selimut
"Yong.. Kok-?" kalimatku terhenti
Ia menutup hidungnya "malam ini kau tidur diluar, aku tidak ingin tidur denganmu" katanya
Jedeerr ⚡
"Tadi menyuruhku mundur, lalu menyuruhku pergi sekarang menyuruhku tidur diluar??," protes ku padanya
Aku memaksa melangkah maju namun Yongsun kembali mual, hah ini membuatku gila.
"Pliss.. Aku minta maaf tapi aku benar-benar tidak ingin melihatmu untuk sekarang" katanya
"Yongsun-ahh jangan seperti ini.." kataku memelas, sekali lagi ku coba mendekat
Tapi baru selangkah...
"Go away Byul" ucap Yongsun kemudian menutup pintu
Aku terdiam mendengarnya
Beberapa menit setelah mematung didepan pintu yang sudah tertutup rapat dan terkunci itu kini aku melangkah maju menuju pintu, mengambil bantal yang sudah tergeletak dibawah lalu mengadukannya dengan kepalaku beberapa kali., rasa macam apa ini?? Aku tidak suka dijauhi seperti ini
Setelah rasa pusing mulai menyerang, aku turun dengan bantal dan selimut di tanganku. Kamar lain penuh karena sudah ditempati orang tua dan mertuaku yang menginap jadi ku putuskan untuk tidur disofa ruang tengah
"Hahh, baru mau mesra-mesraan udah ditendang keluar duluan,"
Aku merebahkan diri disofa, rasanya tidak nyaman, tidak seperti biasa. Aku tidak suka. Tidak ada yang bisa ku peluk, aku biasa tidur memeluk Yongsun kini tidak ada dirinya rasanya kosong, guling pun tidak ia beri. Huh :((
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] LET'S LIVE TOGETHER ✔ BOTH OF US || Moonsun
FanficWARNING 🔞 mengandung HOT CHOCO ❗Area GxG❗ First Story, banyak mengandung adegan 18+, jadi bagi para anak muda yang otaknya masih suci mohon undur diri sebelum kelewatan. Karena kalo anda masuk angin author tidak bertanggung jawab Main Cast : ✳️ MOO...