DORRR~
.
.
.Sebuah tembakan terdengar dan satu peluru tepat melesat melubangi kepala belakang pria bernama Seungjin didepanku, ia ambruk bersamaan dengan kursi yang ia duduki kemudian jatuh menimpaku seketika itu juga darah mulai bercucuran dari kepalanya.
Kepalaku terasa berputar dan pusing bukan main, suara tembakan membuat jantungku berhenti berdetak dalam beberapa detik. Aku terkulai lemas dibawah tindihan tubuh Seunjin yang sudah tak bernyawa dengan darahnya yang terus mengalir mengenaiku
"Moonbyulie," suara lirih Hyejin memanggil namaku
Hyejin menarik tubuhku, ia mengamati keadaanku dengan darah Seungjin yang berlumuran dibajuku
"Kau tidak apa?,"
Hyejin menatapku ia meraba seluruh tubuhku, tidak ada luka yang ia temui
Aku hanya diam dan menggeleng, lalu dengan cepat para bodyguard membawaku dan Hyejin pergi dari lantai atas membiarkan Seungjin yang sudah tak bernyawa begitu saja
"Apa-apaan itu barusan," ucap Hyejin
"Sepertinya ada orang lain yang berusaha menutupi identitas dalang dibalik peristiwa ini,"
"Ada apa barusan? Suara tembakan siapa tadi?
Minhyuk datang dari lantai 3, lalu dengan sigap ia mengambil alih tubuhku. Hyejin dan bodyguard berdiskusi akan diapakannya tubuh Seungjin setelah ini
"Kita tidak bisa meninggalkannya begitu saja," kataku
"Tapi boss ini terlalu bahaya, kita bisa dicurigai sebagai pembunuhnya,"
Banyak dari bodyguard yang enggan membawa tubuh Seungjin keluar. Aku dan Hyejin sempat berdebat akan hal itu
"Justru karena kita bukan pembunuhnya, kita harus membawanya,"
Ucapku kekeh pada semuanya, meski aku marah besar dengan apa yang pria bernama Seungjin itu lakukan namun aku tidak bisa membiarkan tubuh tak bernyawanya tergeletak begitu saja.
Hingga pada akhirnya mereka semua setuju dengan apa yang ku katakan, beberapa bodyguard kembali keatas dan membawa tubuh Seungjin turun. Lalu aku dibantu Hyejin turun kembali ke lantai 3 untuk melihat kondisi Yongsun dan juga Wheein.
"Byulie," ucap Yongsun setibanya aku diruangan tempat mereka beristirahat
Yongsun sangat terkejut melihatku banyak berlumuran darah, ia mendekat dan meraba seluruh tubuhku
Aku terkekeh kecil
"Aku tidak apa Yong,"
Mendengar itu Yongsun langsung memelukku, ia menangis sejadinya. Begitupula dengan Wheein, ku lihat ia juga ikut menangis disudut ruangan lalu dengan pelan Hyejin menghampiri dan memeluknya
Baru beberapa detik berpelukan..
"Shh.. Byul" ucap Yongsun diikuti remasan tangannya pada lengan kiriku
Ku lihat Yongsun merintih ia terlihat begitu kesakitan dengan tangan kirinya sudah beberapa kali meremas perutnya sendiri
"Yong," panggilku panik
"Byul perutku.. Bayi kit- akhhh...,"
Yongsun jatuh terkulai lemas menahan sakit, kedua tangannya kini sudah mengalung erat dilenganku, aku menahan berat tubuhnya dibantu dengan Hyejin yang dengan cepat merangkul tubuh Yongsun
"Unnie"
Panggil Hyejin padaku dengan menunjuk kebawah, ke bagian kaki Yongsun.
"Damn it," ucapku ketika melihat darah mengalir dari balik rok yang Yongsun kenakan
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] LET'S LIVE TOGETHER ✔ BOTH OF US || Moonsun
FanfictionWARNING 🔞 mengandung HOT CHOCO ❗Area GxG❗ First Story, banyak mengandung adegan 18+, jadi bagi para anak muda yang otaknya masih suci mohon undur diri sebelum kelewatan. Karena kalo anda masuk angin author tidak bertanggung jawab Main Cast : ✳️ MOO...