Part 1 : Beruang Kutub Nyebelin

15 10 1
                                    

Happy Reading🐣

Setelah kejadian beberapa jam yang lalu, akhirnya Ara disuruh mandi oleh sang Ibunda.

"Bunda, Ara nya mana?" tanya Iky kepada Bunda Ara.

Bunda? yaps, Iky emang manggil Mita dengan sebutan Bunda. Karena Mita yang nyuruh dia buat manggil dengan sebutan Bunda, sama seperti Ara dia juga akan memanggil Vina, Bundanya Risky dengan sebutan Bunda juga.

"Ada di kamarnya, kamu susul aja gih," titah Mita pada Risky.

Tanpa banyak bicara Risky langsung melangkahkan kakinya menuju kamar Ara yang berada di lantai atas.
Sesampainya di kamar Ara, Iky tidak mengetuk pintu ataupun bersuara dia langsung masuk gitu aja, kea jelangkung yakan njir. Canda Ky candaa.

"Ra?" panggil nya kepada Ara, tapi nihil Ara sama sekali tidak menyahutinya.

"Ra!" nada nya mulai meninggi, dan sama seperti tadi Ara cuma diem.

Karena merasa di cuekin sama Ara, akhirnya Risky menarik tangan Ara yang sedang berbaring membelakanginya.

"Awwss, Iky apa apaan sih! tangan Ala sakit tau." Ucap nya dengan logat seperti biasanya tidak bisa menyebut huruf 'R', dengan mata yang mulai berkaca kaca.

"Maaf, abisan gw kesel sih sama lo! kan gw panggil lo dari tadi tapi lo gak nyahut sama sekali." Jawab Risky sambil menatap pergelangan tangan Ara yang sedikit merah.

"Yaudah, Iky mau apa kesini? udah gtu pake acala talik talik ala segala lagi." Cibirnya sambil memanyunkan bibirnya yang merah natural itu, sehingga siapa saja yang melihatnya akan merasa ingin menerkamnya secara cepat cepat.

"Iky mau ajak Ara ke taman, Ara mau gak?" ucap Iky yang membuat mata Ara berbinar kegirangan.

"Ala mau banget Iky." Jawab nya antusias.

"Yaudah yuk," Iky menggandeng tangan Ara, sambil keluar kamar.

"Loh, anak anak Bunda mau pada kemana hmhh?" tanya sang Bunda kepada anak anaknya yang menurutnya masih sangat menggemaskan ini.

"Bunda, Ala sama Iky mau ke taman dulu." Jawabnya dengan nada yang sangat menggemaskan.

"Tapi jangan lama lama yh, sayang. Soalnya bentar lagi sore." Ucap sang Bunda.

"Siyaf Bunda, yaudah Ala sama Iky belangkat dulu yh." Pamit nya dan tak lupa sambil mencium tangan sang Bunda, begitupun dengan Risky.

_Pov Taman_

"Ra," panggilnya sambil menatap lurus taman yang sangat indah dan nyaman ini.

"Hmm?" Ara hanya menjawabnya dengan deheman yang seakan bertanya 'apa'.

"Kalau kita udah dewasa, kamu janji yah jangan pernah lupain aku." Ucap nya dengan nada yang terdengar lirih di telinga Ara.

"Kok Iky ngomongnya gitu sih? Ala gak bakalan ninggalin Iky kok, Ala kan sayang banget sama Iky!" bentak Ara dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Ara, bukan Ala!" ejek Iky, yang sudah melihat cairan bening dari pelopak mata Ara yang akan jatuh.

Yaa, jika mata Ara sudah berkaca kaca seperti itu, maka dalam hitungan detik pun air mata nya akan lolos. Kalau Ara udah nangis, itu bencana bagi Risky, karena Ara nangis itu bisa mencapai beberapa jam. Maka dari itu Risky mengalihkan pembicaraan, dengan menjahili Ara.

"Ihhhh! kan Ala gabisa nyebutin huluf L." Dengan nada yang sinis Ara menjawab Iky.

"R Ara, bukan L." Kekeh nya yang tidak berhenti menjahili Ara.

"Bodo amat, Ala gapeduli dasar Beruang kutub nyebelin!" ucap Ara yang begitu sewot.

"Apa? beruang kutub nyebelin kata kamu?" geram Risky yang mendengar Ara memanggilnya dengan sebutan beruang kutub nyebelin katanya.

"Iya, Iky tu kan cuek banget udah gitu nyebelin, sama kayak beruang kutub, udah dingin jahat lagi." Jawaban ara membuat Risky membulatkan mata nya.

"Yang penting kan aku gak cuek sama kamu." Goda Risky sambil mencubit kedua pipi Ara yang chuby itu

"IKYYYYYYY!!" Ara berteriak karena merasa kesal dengan kelakuan Risky yang tidak ada hentinya menjahili Ara.

Setelah mendengar teriakan Ara yang bagaikan meteor jatuh dari langit yakan, yaialah dari langit yakali dari pantat kan? canda pantat.
Risky pun langsung lari terbirit birit karena takut dengan amukan Ara.

Bersambung...

Stay With Me RiskyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang