Part 18: Bahagianya Iky dan Ara

4 4 0
                                    

Happy Reading🐥

Setelah kejadian di taman sekolah tadi siang, Ara seperti orang gila. Dia sering senyum senyum sendiri, bahkan disaat orang tuanya berbicara padanya pun ia kurang fokus.

"Loh, loh anak Bunda kok udah rapih aja sih, mau kemana sayang? pasti mau ketemuan sama Iky yah, atau mau diner, hayoo ngaku" tanya Mita mengintrogasi.

"Hehe, tadi kata Iky Bunda Vina pengen ketemu sama Ara, boleh kan Bun?" tanya Ara memainkan jari jari tangannya.

"Boleh dong sayang, kata siapa gak boleh. Yaa gak Yah?" tanya Mita menyenggol lengan suaminya.

"Hah, i-iya boleh," ucap Bram sedikit gelagapan. Pasalnya Mita menyenggol dirinya secara tiba tiba.

"Kamu kesana nya sama siapa?" tanya Mita lagi.

"Sama Iky, Bun." Jawab Ara jujur.

"Terus sekarang Iky nya mana," lanjut Mita yang tidak melihat keberadaan Iky.

"Mungkin bentar lagi Iky nyampe kok," jawab Ara antusias.

Benar saja, tidak lama kemudian suara klakson mobil terdengar di gendang telinga mereka.

Tiittt

Tittt

"Kayaknya itu Iky deh Bun," ucap Ara tersenyum.

"Yaudah, kamu panggil kesini dulu, Ayah mau ketemu sama dia," setelah sekian lama Bram menyimak akhirnya ia buka suara juga.

"Iyaa, Ayah."

Ara berjalan menuju halaman depan rumahnya, ia memanggil Iky untuk masuk terlebih dahulu.

"Ky, masuk dulu yuk, Ayah sama Bunda mau ketemu sama kamu," ajak Ara tersenyum.

"Yaudah yuk, lagian Iky juga udah lama gak ketemu sama Bunda, Ayah," jawab Iky mengikuti Ara dari belakang.

"Assalamualaikum Bunda, Ayah," ucap Risky memasuki pekarangan rumah yang tak kalah mewahnya dengan rumah dia.

"Wa'alaikumsallam," jawab Bram dan Mita serempak.

"Sini nak duduk," ajak Mita.

"Makasih Bunda," jawab Risky yang mendudukan bokongnya di sopa depan Mita dan Bram.

"Apa kabar, Ky?" tanya Bram.

"Alhamdulillah baik, Yah?" jawab Iky.

"Emmh, kalau gitu Ara ijin kedapur buat minum dulu," ucap Ara melangkahkan kakinya menuju dapur.

Sedangkan di ruang santai Mita, Bram dan Risky sedang berbincang bicang, bahkan sesekali mereka tertawa.

"Diminum dulu teh anget nya," ucap Ara menata teh tersebut dimeja.

Setelah menata teh tersebut, Ara mendudukan bokongnya di sopa samping Risky.

"Makasih sayang," ucap Mita yang meneguk teh buatan Ara.

"Masama Bunda, gimana rasanya? manisnya pas gak?" tanya Ara degdegan, takutnya teh buatan dia kemanisan atau bahkan sebaliknya.

"Sangat sangat enak," jawab Mita meneguk kembali tehnya.

Senyuman manis terukir dibibir merah natural milik Ara." Yaudah, kalau gitu Ayah sama Iky juga harus minum teh buatan Ara dong," sambungnya lagi.

"Iyaiaa, ini Ayah minum nih," ucap Bram mengambil teh yang ada di hadapannya.

"Kamu juga,"

"Iyaa bawel, ini Iky minum," kini giliran Iky yang meminum teh buatan Ara, dan memang benar teh buatan Ara sangat enak bahkan manisnya pun sangatlah pas.

Stay With Me RiskyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang