Part 13: Ara Pulang

6 6 1
                                    

Happy Reading🐣

Satu minggu sudah berlalu, akhirnya Ara dibolehkan untuk pulang.

"Huftt, akhirnya pulang juga," ucap Ara sambil merentangkan tangannya.

Selama seminggu juga Bunda dan Ayah nya selalu menemani dia secara bergantian, begitupun dengan Dewi, Azril dan Naysa. Mereka selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi Ara.

"Bunda, Ara boleh kan pergi kerumahnya Azril," tanya Ara menghampiri sang Bunda yang sedang berkutat dengan peralatan dapur.

"Nggak!"

"Ishh, Ara pengen ketemu sama Mama Dewi tau," Ara merengek sambil menghentak hentakan kakinya.

"Kamu baru aja sampai rumah, udah mau keluyuran aja!" ketus Mita yang masih setia dengan peralatan dapurnya.

Ara mendengus kesal lalu pergi meninggalkan sang Bunda.
Ia menuju ruang tengah yang melihat Ayah nya sedang membaca koran.

"Ayaaah," panggil Ara manja.

"Iya sayang, kenapa?" tanya Bram yang masih fokus dengan korannya.

"Ihh Ayah sama aja kayak Bunda," sinis Ara bersedekap dada.

"Loh kok disamain sama Bunda sih, Ayah kan gak bawel kayak Bunda," ucap Bram menaro korannya dan melirik ke arah Ara.

"Yatapi Ayah sama sama ngeselin kayak Bunda," lanjutnya lagi.

"Yaudah, anak Ayah mau apa? sini duduk disamping Ayah," ajak Bram sambil menepuk sopa disampingnya.

Ara memajukan bibirnya sambil bersedekap dada, ia sangat kesal dengan Bunda dan Ayah nya kali ini.
Tapi kekesalan itu bukan berarti Ara membenci orang tuanya, tapi dia memang seperti itu.
Maklum, anak semata wayang gays dimanja mulu.

"Bilang sama Ayah, Bunda kenapa?" tanya Bram mengelus surai hitam milik Ara.

"Ara pengen kerumah Mama Dewi, masa Bunda gak ngijinin Ara," ucapnya manja.

"Ngaduu, ngadu," sinir Mita yang tiba tiba datang dari dapur.

Bram dan Ara langsung saja menoleh ke arahnya, seketika bibir Ara dimajuin lagi.

"Ishh Bunda mah gaseru," ketusnya masih setia bersedekap dada.

"Yakalau mau seru tuh hiburan, dangdutan, baru seru. Kan kita lagi dirumah gak kemana mana," jawab Mita.

"Ayah, liat Bunda ngeselin bangt," adunya kepada sang Ayah.

"Lagian kamu juga salah, baru pulang dari Rumah Sakit udah mau keluyuran," ucap Bram melirik istri dan anaknya bergantian.

"Tapikan Ara pengen nyari udara," lanjutnya lagi.

"Udah sekarang kita makan, Bunda udah masakain makanan kesukaan Ayah sama Ara. Cepetan makan atau Bunda kasih tetangga aja," ancam Mita yang langsung dibuntuti oleh Bram dan Ara.

"Ihh Bunda mah bisanya ancam ancaman, masa iya gtu bla bla bla," cibir Ara pelan yang masih bisa terdengar oleh Bram.

"Gabaik,"

"Hehee, maafin abisan Bunda sih,"

Bram menghela nafasnya kasar, yaa kalau anak dan Bundanya sudah berantem pasti seperti ini.
Tetapi mereka baikkan dalam waktu yang singkat kok.

Setelah makan, akhirnya mereka selesai juga.
Dan seperti biasa Ara akan membantu sang Bunda mencuci piring piring kotor.

***

"Udah seminggu lebih gw nyari tau keberadaan lu, Ra. Tapi, gak ada tanda tanda kalau lu ada di Sekolah ataupun di rumah lo, apa lo pindah yah?" gumam Risky yang sedang duduk di balkon kamarnya.

Stay With Me RiskyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang