Part 8: Spesial Keluarga Bobrok

9 8 1
                                    

Happy Reading🐣

Setelah lama berkutat dengan peralatan dapur akhirnya Mita selesai juga memasak makanan makanan kesukaan sang anak dan suami tercintanya.
Merasa sudah cukup tidak ada yang kurang sedikitpun, Mita mulai menata makanan itu di meja makan hingga tertata rapih.

"Ara, Ayah, ini makanannya udah pada matang loh, cepetan sini yuk kita makan malam dulu," Mita berteriak memanggil suami dan anaknya.

Allahuakbar... Allahuakbar

"Alhamdulillahirobilallamin,"

"Eh Ayah, Ara mana?" tanya Mita yang kaget dengan keberadaan suaminya yang tiba tiba saja muncul dengan mengucapkan lafadz Hamdallah.

"Mungkin masih di kamarnya kali Bun," balas Bram.

"Yaudah, Ayah panggil Ara kita makan," suruh Mita pada Bram.

Karena adzan Isya baru saja berkumandang, bukannya menuruti perintah Mita, Bram malah menyuruhnya balik.

"Bunda panggil Ara, kita shalat dulu baru kita makan yah, Ayah duluan ambil wudhu dulu," ucap Bram yang di balas anggukan oleh Mita.

"Yaudah deh, Bunda panggil Ara dulu," ucap Mita yang mulai berjalan menaiki anak tangga.

"Ra, sayang kita shalat Isya dulu yuk, abis shalat kita makan malam." Mita memanggil anaknya dengan sedikit berteriak, pasalnya pintu kamar Ara dikunci jadi Mita tidak bisa masuk kedalam.

"Iyaa Bun, bentar Ara ambil air wudhu dulu," jawab Ara berteriak.

"Yaudah, Bunda tunggu kamu di bawah yah sayang," balas Mita.

"Iyaa,"

***

Yaa, sesibuk apapun mereka, sebanyak apapun urusan mereka tetapi dikala waktu shalat tiba mereka akan bergegas untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat islam, karena tanpa kita berdo'a kepada Allah SWT, kita tidak akan bisa sesukses dan serba kecukupan seperti sekarang ini. Walaupun hidup kita serba kecukupan pun jika kita tidak bersyukur dan berdo'an kepada Sang Kuasa tetap saja semua rezeki yang kita dapat tidak akan bermanfaat.

Assalamuallaikum warahmatullah..

Assalamuallaikum warahmatullah...

Alhamdulillahirobilallamin.

Setelah berdzikir dan berdo'a, Bram membalikkan badannya kebelakang yang langsung di salami oleh sang istri begitupun dengan anaknya.

Seharmonis dan sebahagia itukah keluarga mereka?
Semoga saja tetap seperti itu.

"Yaudah yuk sekarang kita makan," ajak Mita setelah selesai melipat mukenanya.

Bram tersenyum lalu mengangguk, begitupun dengan Ara.

Ia sangat bahagia karena mempunyai keluarga yang sangat sangat harmonis, bahkan disaat Ayah dan Bundanya sudah bercanda maka mereka tidak akan pernah bisa diem, jangankan diam salah satu dari mereka saja tidak ada yang mau mengalah.

"Makanannya masih pada anget, yaudah cepetan kita makan keburu dingin," ucap Mita yang mulai mengisi piring suaminya dengan nasi dan lauk pauk.

"Bunda, Ara mau di ambilin juga sama Bunda." Rengek Ara.

"Yaudah mana piringnya siniin," jawab sang Bunda sambil tersenyum.

"Ini,"

"Dih, anak Ayah manja banget."

"Biarin, emangnya Ayah doang yang bisa manja sama Bunda? Ara juga bisa kali. Wleeek," ucap Ara menjulurkan lidahnya.

"Udah udah, gabaik ish berantem pas mau makan. PAMALI!" bentak Minta sambil menekan kata Pamali.

Stay With Me RiskyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang