Part 20: Bertemu Dengan Sahabat lama

3 3 0
                                    

Happy Reading

Pagi hari hari menyapa, seorang gadis masih setia dengan selimut doraemonnya.
Ia tertidur begitu pulas setelah semalam menghabiskan waktu bersama keluarga Iky.

Kriiinggg

Kriinggg

Suara nyaring yang berasal dari jam weker berhasil membuat Ara membukakan kedua matanya yang indah.

"Ishh! kamu tuh berisik tau gak sih? aku itu lagi enak tidur! lah kamu malah bangunin aku," oceh Ara memarahi jam weker.

Gila kali lu Ra, jam weker mana bisa ngomong elah.

Ara terpaksa beranjak dari ranjang doraemonnya menuju kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.
Setelah beberapa menit melakukan rituap paginya, ia bergegas mengenakan seragam putih abu nya.

Kriing

Suara dering handphone membuat Ara melirik kearahnya dan mengambil hp nya.

"Loh, ngapain pagi pagi Iky telpon gw?" tanya Ara pada diri sendiri.

Ara memencet tombol hijau yang pertanda mengangkat telponnya.

"Gw tunggu di depan rumah, gak pake lama,"

Tuttt

Baru saja Ara menganga belum mengucapkan sepatah katapun, Iky sudah berkata duluan.
Selepas itu ia mematikan telpon secara sepihak saja. Dia kira dia siapa bisa seenak jidat nya kayak gitu!
Ara masih mendengus kesal, pagi pagi seperti ini Iky sudah membuat dirinya kesal. Apalagi kalau sudah siang, mungkin membuat Ara stres.

Ting..

Satu notifikasi masuk, Ara melirik kembali hp nya. Dan pesan itu dari Iky.

~Via WhatsApp Online~

BeruangNyebelin🐻‍❄
'Buruan keluar, udah bulukan nih nunggu upil keluar dari sarangnya.'

'Read'

~Via WhatsApp Offline~

Ara hanya membaca pesan dari Iky, menurutnya tidak penting melayani orang gila baru modelan kayak Risky.
Ara menghela nafasnya kasar, ia berjalan menuruni satu persatu anak tangga.

"Sayang, sarapan dulu sini nak," ajak Mita yang sedang duduk.

"Ayah mana, Bun?" tanya Ara yang tidak mendapati sosok Ayahnya ada di meja makan.

"Tadi ada Meeting dadakan, maka nya Ayah berangkat pagi banget," jawab Mita menjelaskan.

"Emhh, Ara makan dikantin aja," ucap Ara mengambil satu roti lalu menyalami Bundanya.

"Bunda buatin bekal aja yah?" tanya Bundanya yang mulai beranjak dari duduknya.

"Eeeeh, gak usah Bunda, soalnya Iky udah nunggu di depan," sela Ara membuat Bundanya duduk kembali.

"Yaudah kalau gitu Ara pamit dulu," sambungnya lagi.

"Assalamualaikum,"

"Wa'alaikumsallam,"

Ara berlari menuju depan rumahnya, sesekali ia mengunyah roti yang tadi sempat ia bawa.
Dan memang benar, didepan sana sudah terparkir mobil sport yang sangat mewah.

"Siput,"

"Wnak uajaa bwlang Ara swput," cibir Ara dengan mulut yang penuh roti.

"Kalau lagi makan itu di abisin dulu, biar ngomongnya jelas gak kayak orang gila baru," ucap Iky bersedekap dada.

"Nyebelin," ucap Ara yang sudah menelan rotinya hingga tandas.

"Cepetan masuk, ntar kita telat lagi," ucap Iky membukakan pintu mobil untuk Ara.

Stay With Me RiskyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang