Part 12: Dua Curut Laknat

7 6 1
                                    

Happy Reading🐣

Hari ini semua Guru sedang mengadakan rapat, hal itu membuat pulang sekolah menjadi lebih awal.

"Zril, katanya kita mau jenguk Ara." Teriak Naysa membuat Azril menoleh kearahnya.

Yaps, ketika mengetahui para guru sedang mengadakan rapat, Azril mengajak tim nya untuk latihan basket.

"Iyaa bentar lagi Nay," jawab Azril berteriak juga.

"Yaudah deh," ucap Naysa mendudukan bokongnya dikursi yang tersusun rapih disana.

20 menit Naysa menunggu Azril, akhirnya Azril selesai latihan.

"Yuk Nay," ajak Azril dengan keringat yang masih mengucur dipelipisnya, membuat ia semakin ganteng saja.

"Iya tau kalau gw tuh emang ganteng," lanjutnya lagi.

Mendengar perkataan Azril membuat Naysa sadar dari lamunanya.

"Dih, pede amat lu bambang," sinis Naysa memutar bola matanya malas.

"Enak aja lu kalau ngemeng, nama sebagus bagus lu ganti jadi bambang," ucap Azril ketus.

"Abisan pede lu mengalahkan kucing garong, membuat gw enek pengen muntah sumpah," lanjutnya lagi sambil mengeluar kan lidahnya seperti orang yang pengen muntah gitu.

"Ngaku aja kali geb, gw emang ganteng," ucap Azril menaik turunkan satu alisnya.

Hal itu membuat pipi Naysa kemerah merahan karena malu.

"Napa tu pipi? demam pipi lu yah, maka nya merah gitu," ucap Azril yang pura pura tidak tau.

"Apaan sih lu, Zril. Lagian ini kan panas banget maka nya pipi gw merah." Alibi Naysa membuat Azril terkekeh.

"Yaudah yuk," ucap Azril yang ditanggapi anggukan oleh Naysa.

***

"Assalamualaikum," ucap Naysa dan Azril samaan.

Yaa, Azril dan Naysa sudah sampai di rumah sakit Sentosa, yaitu rumah sakit milik Papa nya Azril.

"Wa'alaikumsallam," jawab mereka bertiga serempak.

"Loh, Mama kok ada disini?" tanya Azril yang melihat Mama nya ada disana.

"Iyaa tadi selesai acara Mama langsung jenguk anak Mama kesini," jawab Dewi tersenyum.

"Anak Mama tu Azril," ketus Azril memalingkan muka nya.

"Yakan anak Mama itu Azril sama Ara," lanjutnya lagi.

"Pokoknya cuma Azril," jawab Azril yang masih setia memalingkan muka nya.

Melihat tingkat Azril membuat semua orang yang ada disana cekikikan, terutama Mita dan Dewi.

"Udah udah Jeng, kasian tuh anaknya udah ngambek gitu, kayak anak TK tau," ucap Mita tak berhenti cekikikan.

"Bocah lu Munaroh," gumam Naysa yang masih terdengar oleh Azril.

"Apa lu kutu buldog," jawab Azril menatap Naysa sengit.

"Lu tuh buldoser," balas Naysa tak kalah sinis.

"Katarak lu Tukinem, orang gw sispack gini lu bilang gw buldoser," geram Azril menatap tajam Naysa.

Bukannya takut dengan tatapan Azril, Naysa malah menatap nya dengan tajam juga.

"Apa lu?!"

"Lu apa?!"

"Kutu buldog!"

"Buldoser!"

Stay With Me RiskyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang